Departemen Kehakiman Sita Domain yang Terkait dengan Penipuan Kripto Berbasis Burma Compound

Secara singkat

• DOJ mengatakan bahwa domain tickmilleas.com dioperasikan dari kompleks Tai Chang dan digunakan untuk menampilkan saldo perdagangan palsu kepada korban.
• Google, Apple, dan Meta menghapus aplikasi serta akun terkait setelah mendapat peringatan dari FBI, menargetkan ribuan profil yang terhubung.
• Tindakan ini mengikuti sanksi terhadap Huione Group dari Kamboja, yang terpaksa menghentikan operasinya setelah kehilangan akses ke saluran perbankan global.

Pusat Seni, Fashion, dan Hiburan Decrypt.

Temukan SCENE

Agen-agen AS menyita domain web yang terhubung ke kompleks penipuan besar di Burma pada hari Selasa, menandai langkah terbaru untuk mengganggu jaringan penipuan yang telah menyebar di Asia Tenggara.

Pengumuman ini datang pada hari yang sama saat konglomerat keuangan yang dikenakan sanksi di Kamboja menutup cabang-cabangnya di Phnom Penh dan membekukan penarikan dana di bawah tekanan yang meningkat dari regulator AS dan Inggris.

Menurut Departemen Kehakiman AS, domain tickmilleas.com dioperasikan dari kompleks Tai Chang, yang juga dikenal sebagai Casino Kosai, di Kyaukhat, dan dibuat agar terlihat seperti platform perdagangan yang sah.

Para penipu diduga menunjukkan saldo palsu dan hasil investasi yang tampak mengesankan kepada korban, serta mengarahkan mereka cara menyetorkan dana.

“Meskipun domain yang disita baru terdaftar pada awal November 2025, FBI sudah mengidentifikasi beberapa korban yang menggunakan domain ini dalam sebulan terakhir dan tertipu atas investasi mereka,” kata DOJ dalam pernyataannya.

“Compound scam” mengacu pada operasi penipuan yang dijalankan dari gedung besar (atau kompleks) di mana pekerja yang diperdagangkan atau dipaksa melakukan penipuan daring.

Pejabat mengaitkan kompleks di Burma ini dengan kelompok-kelompok yang dijatuhi sanksi bulan lalu karena memiliki hubungan dengan kejahatan terorganisir Tiongkok dan membantu membangun pusat penipuan di kawasan tersebut.

Setelah FBI memperingatkan platform teknologi, Google dan Apple menghapus aplikasi seluler terkait, dan Meta menurunkan lebih dari 2.000 akun media sosial yang terhubung.

“Penipuan CIF semacam ini, seperti yang dijelaskan oleh korban dalam affidavit, biasanya dimulai melalui kontak tak diundang dari orang asing lewat aplikasi kencan, media sosial, aplikasi pesan, dan pesan teks,” tulis DOJ.

“Orang asing ini membangun hubungan virtual yang dekat dengan target korban, meyakinkan mereka untuk melakukan investasi yang diklaim menggunakan atau dalam bentuk kripto, serta mengarahkan korban cara membeli kripto dan menginvestasikannya menggunakan domain dan aplikasi palsu yang tampak sah,” tambahnya.

Departemen Kehakiman belum segera menanggapi permintaan komentar dari Decrypt.

Tahun lalu, kata DOJ, lebih dari 41.000 kasus penipuan investasi kripto dilaporkan, dengan kerugian mencapai $5,8 miliar.

Penyitaan domain dan sanksi terhadap Huione Group minggu ini menunjukkan bahwa lembaga AS dan mitranya memperluas kampanye mereka untuk memutus skema kripto di kawasan tersebut.

Setelah regulator menjatuhkan sanksi kepada Huione Group, sebuah konglomerat yang terkait dengan transaksi ilegal bernilai miliaran dolar, organisasi tersebut terpaksa menutup operasinya setelah dikeluarkan dari sistem perbankan global pada Oktober.

Menurut DOJ, jaksa telah menyita dua domain lain yang terhubung ke kompleks Tai Chang dalam beberapa minggu terakhir.

Bulan lalu, laporan dari Interpol General Assembly menyatakan bahwa penipuan kripto menjadi inti dari industri kompleks penipuan yang terus berkembang.

“Seringkali dengan dalih tawaran kerja menguntungkan di luar negeri, korban diperdagangkan ke dalam kompleks di mana mereka dipaksa menjalankan skema ilegal seperti voice phishing, penipuan asmara, penipuan investasi, dan penipuan kripto yang menargetkan individu di seluruh dunia,” kata organisasi tersebut.