Investor emas sering bingung tentang apa yang benar-benar mendorong harga naik atau turun. Berikut adalah breakdown yang jujur:
1. Kebijakan Fed & suku bunga - Ini adalah juara kelas berat. Ketika suku bunga tetap rendah, obligasi mendapatkan (pengembalian di bawah inflasi), jadi emas terlihat lebih baik. Ketika suku bunga naik, investor mengejar imbal hasil sebagai gantinya. Matematika yang sederhana.
2. Data ekonomi - Ekonomi yang kuat → Fed mungkin memperketat → Emas turun. Data yang lemah → Fed tetap dovish → Emas naik. Laporan pekerjaan, PDB, pengangguran semuanya penting.
3. Penawaran vs permintaan - Ekonomi dasar. Paruh pertama 2016: permintaan naik 15% menjadi 2.335 ton, tetapi penawaran hanya +1%. Kekurangan + pembelian = harga naik. Jelas tetapi orang mengabaikannya.
4. Tingkat inflasi - Inflasi yang meningkat = Fed mencetak uang = setiap dolar menjadi kurang berharga = emas menjadi lebih berharga ( sebagai persepsi penyimpanan nilai ). Berfungsi dalam teori. Tetapi inflasi 2016 cukup rendah ( ~1% ), yang sebenarnya membatasi potensi kenaikan emas.
5. Kekuatan Dolar - Emas dihargai dalam USD. Dolar yang lemah = emas lebih murah untuk mata uang lain = permintaan global meningkat = harga melonjak. Dolar yang lemah pada tahun 2016 sangat menguntungkan bagi para penggemar emas.
6. Aliran ETF - Faktor terkecil, tetapi nyata. SPDR Gold Shares ETF membeli/menjual bullion berdasarkan permintaan investor. 2016 melihat lonjakan arus kas.
7. Kekacauan geopolitik - Brexit? Pemilihan Trump? Ketegangan di Timur Tengah? Ketidakpastian mendorong permintaan tempat aman. Tapi ini murni psikologi, sulit diukur.
Intinya: Kebijakan moneter + data ekonomi = 70% dari pergerakan. Segala sesuatu yang lain adalah kebisingan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apa yang Sebenarnya Menggerakkan Harga Emas? Berikut adalah 7 Penggerak Nyata
Investor emas sering bingung tentang apa yang benar-benar mendorong harga naik atau turun. Berikut adalah breakdown yang jujur:
1. Kebijakan Fed & suku bunga - Ini adalah juara kelas berat. Ketika suku bunga tetap rendah, obligasi mendapatkan (pengembalian di bawah inflasi), jadi emas terlihat lebih baik. Ketika suku bunga naik, investor mengejar imbal hasil sebagai gantinya. Matematika yang sederhana.
2. Data ekonomi - Ekonomi yang kuat → Fed mungkin memperketat → Emas turun. Data yang lemah → Fed tetap dovish → Emas naik. Laporan pekerjaan, PDB, pengangguran semuanya penting.
3. Penawaran vs permintaan - Ekonomi dasar. Paruh pertama 2016: permintaan naik 15% menjadi 2.335 ton, tetapi penawaran hanya +1%. Kekurangan + pembelian = harga naik. Jelas tetapi orang mengabaikannya.
4. Tingkat inflasi - Inflasi yang meningkat = Fed mencetak uang = setiap dolar menjadi kurang berharga = emas menjadi lebih berharga ( sebagai persepsi penyimpanan nilai ). Berfungsi dalam teori. Tetapi inflasi 2016 cukup rendah ( ~1% ), yang sebenarnya membatasi potensi kenaikan emas.
5. Kekuatan Dolar - Emas dihargai dalam USD. Dolar yang lemah = emas lebih murah untuk mata uang lain = permintaan global meningkat = harga melonjak. Dolar yang lemah pada tahun 2016 sangat menguntungkan bagi para penggemar emas.
6. Aliran ETF - Faktor terkecil, tetapi nyata. SPDR Gold Shares ETF membeli/menjual bullion berdasarkan permintaan investor. 2016 melihat lonjakan arus kas.
7. Kekacauan geopolitik - Brexit? Pemilihan Trump? Ketegangan di Timur Tengah? Ketidakpastian mendorong permintaan tempat aman. Tapi ini murni psikologi, sulit diukur.
Intinya: Kebijakan moneter + data ekonomi = 70% dari pergerakan. Segala sesuatu yang lain adalah kebisingan.