Para Strategi Tandai Kekhawatiran Bubble Saham Saat Pasar Mencapai Rekor, Anjurkan Perpindahan ke Komoditas dan Crypto

Analisis terbaru dari para ahli strategi bank utama AS mengungkapkan sikap berhati-hati terhadap valuasi pasar saat ini. Dipimpin oleh tim Michael Hartnett, para ahli keuangan ini telah mengamati pergeseran yang mencolok dalam perilaku investor—modal semakin mengalir ke aset berisiko lebih tinggi di tengah harapan yang meningkat bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga untuk mengatasi kelemahan pasar tenaga kerja.

Latar belakang dari analisis ini berasal dari sikap dovish yang disampaikan oleh pejabat Fed pada pertemuan Jackson Hole, yang telah memberanikan para pelaku pasar. Namun, Hartnett dan rekan-rekannya berpendapat bahwa lingkungan ini membawa risiko yang berarti. Dengan pasar saham AS yang kini diperdagangkan di level tertinggi setelah rebound yang berkelanjutan, para strategis menyarankan bahwa ini merupakan peluang yang tepat bagi investor untuk mempertimbangkan mengunci keuntungan.

Kekhawatiran utama berpusat pada apakah risiko gelembung saham dapat terwujud seiring valuasi yang semakin meningkat. Alih-alih tetap overweight di ekuitas, tim strategis merekomendasikan untuk mengalihkan alokasi portofolio ke aset alternatif yang mereka yakini akan menangkap fase kenaikan berikutnya. Ini termasuk alokasi yang signifikan ke emas dan komoditas, yang secara historis berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan tempat aman selama dislokasi pasar. Sama pentingnya, cryptocurrency diposisikan sebagai outperformer yang signifikan dalam campuran aset yang direkomendasikan, bersama dengan ekuitas pasar berkembang, yang menawarkan profil risiko-imbal hasil yang berbeda dari saham pasar maju.

Teori ini pada dasarnya berargumen bahwa saat kebijakan moneter memasuki fase baru dan ekspektasi suku bunga menurun, komposisi aset yang menang kemungkinan besar akan mengalami redistribusi yang signifikan dari posisi yang paling padat.