Pada akhir Desember, Menteri Keuangan AS Yellen mengusulkan tinjauan penting terhadap kerangka inflasi yang saat ini diterapkan oleh Federal Reserve. Jauh dari mempertahankan target tetap sebesar 2%, Yellen mengusulkan untuk mengeksplorasi margin yang lebih luas yaitu antara 1,5% dan 2,5%, atau bahkan antara 1% dan 3%, tergantung pada kondisi ekonomi dan risiko sistemik yang dihadapi negara.
Konteks di balik peninjauan ulang
Inisiatif ini muncul dalam konteks yang kompleks di mana otoritas moneter harus menyeimbangkan berbagai tantangan. Diskusi publik tentang regulasi pendanaan terorisme dan peran aset alternatif seperti BTC dalam lindung nilai terhadap risiko inflasi semakin mendapatkan perhatian dalam beberapa bulan terakhir. Yellen menekankan bahwa kebijakan moneter yang fleksibel dan adaptif sangat penting untuk merespons risiko ekonomi yang lebih luas yang melampaui metrik inflasi tradisional.
Implikasi bagi pasar
Perubahan fokus yang disarankan oleh Yellen mencerminkan evolusi dalam pemikiran tentang bagaimana mengelola stabilitas ekonomi. Rentang yang lebih fleksibel akan memungkinkan Federal Reserve untuk menyesuaikan diri sesuai dengan skenario ekonomi yang bervariasi, alih-alih berpegang secara kaku pada satu target. Ini memiliki implikasi langsung bagi para investor yang mencari lindung nilai melalui aset seperti BTC, terutama mengingat bagaimana inflasi mengikis nilai mata uang fiat tradisional.
Usulan Yellen membuka diskusi yang lebih luas tentang hakikat uang, pengendalian inflasi, dan peran yang muncul dari cryptocurrency dalam portofolio investasi global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Usulan Yellen tentang kisaran inflasi: apa yang berubah untuk Federal Reserve?
Pada akhir Desember, Menteri Keuangan AS Yellen mengusulkan tinjauan penting terhadap kerangka inflasi yang saat ini diterapkan oleh Federal Reserve. Jauh dari mempertahankan target tetap sebesar 2%, Yellen mengusulkan untuk mengeksplorasi margin yang lebih luas yaitu antara 1,5% dan 2,5%, atau bahkan antara 1% dan 3%, tergantung pada kondisi ekonomi dan risiko sistemik yang dihadapi negara.
Konteks di balik peninjauan ulang
Inisiatif ini muncul dalam konteks yang kompleks di mana otoritas moneter harus menyeimbangkan berbagai tantangan. Diskusi publik tentang regulasi pendanaan terorisme dan peran aset alternatif seperti BTC dalam lindung nilai terhadap risiko inflasi semakin mendapatkan perhatian dalam beberapa bulan terakhir. Yellen menekankan bahwa kebijakan moneter yang fleksibel dan adaptif sangat penting untuk merespons risiko ekonomi yang lebih luas yang melampaui metrik inflasi tradisional.
Implikasi bagi pasar
Perubahan fokus yang disarankan oleh Yellen mencerminkan evolusi dalam pemikiran tentang bagaimana mengelola stabilitas ekonomi. Rentang yang lebih fleksibel akan memungkinkan Federal Reserve untuk menyesuaikan diri sesuai dengan skenario ekonomi yang bervariasi, alih-alih berpegang secara kaku pada satu target. Ini memiliki implikasi langsung bagi para investor yang mencari lindung nilai melalui aset seperti BTC, terutama mengingat bagaimana inflasi mengikis nilai mata uang fiat tradisional.
Usulan Yellen membuka diskusi yang lebih luas tentang hakikat uang, pengendalian inflasi, dan peran yang muncul dari cryptocurrency dalam portofolio investasi global.