Dalam pasar kripto, likuidasi telah menjadi hal yang biasa. Hampir tidak ada trader yang benar-benar bisa menghindari rintangan ini.

Namun bencana sejati seringkali tidak terjadi saat likuidasi. Melainkan setelah itu, banyak orang yang benar-benar keluar dari pasar.

Ini seperti dua petinju bertarung, kamu terus memukul dengan puluhan pukulan, lawan masih mencari peluang untuk membalas. Tiba-tiba satu pukulan mengenai titik lemahmu, kamu langsung bingung dan tidak punya kesempatan untuk membalas.

Likuidasi dalam trading kontrak pada dasarnya seperti itu. Kebanyakan orang pasti akan mengalaminya suatu saat nanti. Masalahnya bukan apakah akan likuidasi atau tidak, tetapi apakah setelah likuidasi mereka bisa bangkit dan tetap berpartisipasi.

Singkatnya, apakah kontrak bisa terus menguntungkan tergantung seberapa kuat keinginanmu mengendalikan risiko. Banyak orang mengaku ingin menemukan strategi kontrak perpetual yang "tidak pernah rugi".

Jangan bermimpi. Yang disebut "selalu untung", di dunia ini hanya ada satu kemungkinan: kamu adalah bandar, kamu adalah bursa.

Bagi trader ritel yang berjuang di pasar sekunder, aturan bertahan hidup kontrak perpetual sebenarnya sangat kasar:

Pertama, lakukan segala cara agar tidak likuidasi.

Kedua, jika likuidasi terjadi, jangan berhenti di situ.

Jika kedua hal ini dilakukan dengan baik, kemungkinan untuk bertahan lebih lama di pasar kontrak akan lebih besar.