Ketika Anda memikirkan blockchain, Anda mungkin membayangkan rangkaian blok linier yang ditumpuk satu di atas yang lain. Tetapi ada model lain yang semakin mendapatkan perhatian di ruang crypto: Directed Acyclic Graph (DAG). Alih-alih mengatur transaksi ke dalam blok yang rapi, diagram DAG mengungkapkan arsitektur yang secara fundamental berbeda—yang menghubungkan transaksi secara langsung satu sama lain dalam struktur seperti web, menciptakan sesuatu yang lebih cair dan efisien daripada blockchain tradisional.
Perbedaan Utama: Struktur Penting
Dalam model DAG, setiap transaksi terhubung langsung ke satu atau beberapa transaksi sebelumnya, menghilangkan kebutuhan untuk menunggu penambang memvalidasi dan menggabungkannya ke dalam blok. Bayangkan lebih seperti jalan raya yang saling terhubung daripada jalan lurus dan lebih seperti sistem jalan raya yang saling terhubung di mana lalu lintas (transaksi) dapat mengalir secara bersamaan melalui berbagai rute. Pendekatan seperti web ini berarti transaksi tidak terhambat menunggu blok berikutnya untuk ditambang.
Kecepatan dan Skalabilitas: Tempat DAG Bersinar
Keuntungan nyata dari DAG muncul saat jaringan berkembang. Blockchain tradisional memproses transaksi secara berurutan—satu blok sekaligus. Jaringan DAG, sebaliknya, menangani transaksi secara paralel, yang berarti semakin banyak aktivitas yang mengalir melalui sistem, jaringan sebenarnya menjadi lebih cepat daripada macet. Kemampuan pemrosesan paralel ini membuat arsitektur DAG menarik untuk menangani volume transaksi tinggi tanpa mengorbankan efisiensi.
Efisiensi Biaya dalam Praktek
Karena jaringan DAG tidak bergantung pada penambang atau validator untuk mengonfirmasi transaksi secara tradisional, mereka dapat beroperasi dengan biaya transaksi minimal hingga nol. Perbedaan struktural ini mengubah ekonomi cryptocurrency, terutama untuk kasus penggunaan yang membutuhkan transaksi kecil dan sering.
Pertimbangan Keamanan
DAG memang menawarkan potensi desentralisasi yang kuat, meskipun model keamanannya bekerja secara berbeda dari blockchain. Menjaga keamanan dalam jaringan DAG memerlukan mekanisme yang berbeda dan bisa lebih rumit untuk diimplementasikan dengan benar. Trade-off ini sepadan bagi banyak proyek yang memprioritaskan kecepatan dan skalabilitas.
Aplikasi Dunia Nyata
Proyek seperti IOTA dan Nano telah mengadopsi teknologi DAG untuk memenuhi janji transaksi cepat dan hampir gratis. Ini membuat DAG sangat cocok untuk mikrotransaksi dan aplikasi Internet of Things (IoT), di mana blockchain tradisional akan terlalu lambat dan mahal.
Arsitektur DAG mewakili evolusi penting dalam bagaimana cryptocurrency dapat mengatur dan memproses transaksi. Dengan memikirkan kembali struktur fundamental tentang bagaimana transaksi terhubung dan divalidasi, jaringan DAG membuka kemungkinan baru untuk skalabilitas dan efisiensi yang tidak dapat dicapai oleh model blockchain linier.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana Teknologi DAG Mengubah Ulang Jaringan Cryptocurrency
Ketika Anda memikirkan blockchain, Anda mungkin membayangkan rangkaian blok linier yang ditumpuk satu di atas yang lain. Tetapi ada model lain yang semakin mendapatkan perhatian di ruang crypto: Directed Acyclic Graph (DAG). Alih-alih mengatur transaksi ke dalam blok yang rapi, diagram DAG mengungkapkan arsitektur yang secara fundamental berbeda—yang menghubungkan transaksi secara langsung satu sama lain dalam struktur seperti web, menciptakan sesuatu yang lebih cair dan efisien daripada blockchain tradisional.
Perbedaan Utama: Struktur Penting
Dalam model DAG, setiap transaksi terhubung langsung ke satu atau beberapa transaksi sebelumnya, menghilangkan kebutuhan untuk menunggu penambang memvalidasi dan menggabungkannya ke dalam blok. Bayangkan lebih seperti jalan raya yang saling terhubung daripada jalan lurus dan lebih seperti sistem jalan raya yang saling terhubung di mana lalu lintas (transaksi) dapat mengalir secara bersamaan melalui berbagai rute. Pendekatan seperti web ini berarti transaksi tidak terhambat menunggu blok berikutnya untuk ditambang.
Kecepatan dan Skalabilitas: Tempat DAG Bersinar
Keuntungan nyata dari DAG muncul saat jaringan berkembang. Blockchain tradisional memproses transaksi secara berurutan—satu blok sekaligus. Jaringan DAG, sebaliknya, menangani transaksi secara paralel, yang berarti semakin banyak aktivitas yang mengalir melalui sistem, jaringan sebenarnya menjadi lebih cepat daripada macet. Kemampuan pemrosesan paralel ini membuat arsitektur DAG menarik untuk menangani volume transaksi tinggi tanpa mengorbankan efisiensi.
Efisiensi Biaya dalam Praktek
Karena jaringan DAG tidak bergantung pada penambang atau validator untuk mengonfirmasi transaksi secara tradisional, mereka dapat beroperasi dengan biaya transaksi minimal hingga nol. Perbedaan struktural ini mengubah ekonomi cryptocurrency, terutama untuk kasus penggunaan yang membutuhkan transaksi kecil dan sering.
Pertimbangan Keamanan
DAG memang menawarkan potensi desentralisasi yang kuat, meskipun model keamanannya bekerja secara berbeda dari blockchain. Menjaga keamanan dalam jaringan DAG memerlukan mekanisme yang berbeda dan bisa lebih rumit untuk diimplementasikan dengan benar. Trade-off ini sepadan bagi banyak proyek yang memprioritaskan kecepatan dan skalabilitas.
Aplikasi Dunia Nyata
Proyek seperti IOTA dan Nano telah mengadopsi teknologi DAG untuk memenuhi janji transaksi cepat dan hampir gratis. Ini membuat DAG sangat cocok untuk mikrotransaksi dan aplikasi Internet of Things (IoT), di mana blockchain tradisional akan terlalu lambat dan mahal.
Arsitektur DAG mewakili evolusi penting dalam bagaimana cryptocurrency dapat mengatur dan memproses transaksi. Dengan memikirkan kembali struktur fundamental tentang bagaimana transaksi terhubung dan divalidasi, jaringan DAG membuka kemungkinan baru untuk skalabilitas dan efisiensi yang tidak dapat dicapai oleh model blockchain linier.