Mengapa Saham Preferen AS Saat Ini Berkinerja Buruk?
Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja pasar saham preferen AS sangat mengecewakan, terutama ETF saham preferen (PFF) yang terus menurun sejak September 2022, dengan tingkat pengembalian hingga 1 Agustus 2023 turun menjadi -15.16%. Fenomena penurunan besar saham preferen AS ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global, gesekan perdagangan, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang berdampak mendalam pada kinerja perusahaan. Lingkungan suku bunga tinggi semakin menekan daya tarik saham preferen, menyebabkan investor beralih ke instrumen investasi lain.
Apa sebenarnya saham preferen?
Saham preferen (Preferred Stock) adalah instrumen investasi unik yang menggabungkan karakteristik saham dan obligasi, menawarkan keunggulan keduanya. Saham preferen AS merujuk pada saham jenis ini yang diterbitkan di bursa saham AS. Karena struktur hak istimewa yang khusus, perusahaan terdaftar dapat menerbitkan berbagai jenis saham preferen sesuai kebutuhan. Saat ini, ada lebih dari 1000 saham preferen AS di pasar.
Dibandingkan saham biasa, saham preferen memiliki beberapa keunggulan inti:
Hak dividen prioritas: Perusahaan membayar dividen terlebih dahulu kepada pemegang saham preferen, sebelum saham biasa
Jaminan pendapatan tetap: Saham preferen memiliki tingkat dividen tetap, tidak sefluktuatif saham biasa
Perlindungan prioritas saat kebangkrutan: Saat likuidasi perusahaan, aset dan hak pembayaran pemegang saham preferen lebih diutamakan dibandingkan saham biasa
Hak suara terbatas: Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara atau hak suara sangat terbatas
Karakteristik ini membuat saham preferen menawarkan sifat risiko rendah seperti obligasi, namun dengan hasil yang lebih tinggi daripada obligasi, dan risiko lebih rendah daripada saham biasa. Pendapatan utamanya berasal dari dividen tetap, bukan dari apresiasi harga saham.
Tiga jenis utama saham preferen AS
Pasar saham preferen memiliki lima jenis dasar, di antaranya tiga yang paling umum:
Saham preferen kumulatif (Cumulative Preferred Stock)
Dividen bersifat kumulatif, artinya jika perusahaan tidak mampu membayar tepat waktu, bagian yang belum dibayar akan dikumpulkan dan dibayarkan di masa mendatang sampai lunas. Perusahaan seperti Goldman Sachs, Sony, dan Southwest Airlines termasuk dalam kategori ini.
Saham preferen dapat ditebus (Callable Preferred Stock)
Perusahaan penerbit memiliki hak (bukan kewajiban) untuk menebus saham preferen pada harga tertentu setelah tanggal tertentu. Contohnya perusahaan seperti Nike, Coca-Cola, dan McDonald’s.
Saham preferen konversi (Convertible Preferred Stock)
Pemegang dapat mengonversi saham preferen ke saham biasa sesuai jadwal, harga, dan rasio tertentu, memberikan fleksibilitas lebih tinggi. Amazon, Facebook, dan Microsoft menerbitkan saham preferen jenis ini.
Perbedaan mendasar antara saham preferen AS dan Taiwan
Jumlah dan distribusi industri
Lebih dari 1000 saham preferen di AS tersebar di berbagai industri, sedangkan di Taiwan kurang dari 20 saham preferen, sebagian besar di sektor keuangan. Dari segi likuiditas, pasar AS jauh lebih tinggi, sementara pasar Taiwan relatif lebih rendah.
Hasil dan dividen
Hasil dividen tahunan saham preferen AS berkisar antara 6%–8%, sedangkan di Taiwan sekitar 3%–4%. Frekuensi pembayaran dividen di AS biasanya triwulanan, sementara di Taiwan biasanya tahunan.
Perlakuan pajak
Sebagian besar saham preferen tradisional di AS dikenai pajak sebesar 30%, meskipun ada yang mendapatkan perlakuan bebas pajak. Di Taiwan, saham preferen dikenai pajak dividen biasa.
Fakta kinerja investasi berdasarkan data historis
Dengan membandingkan kinerja empat ETF yang melacaknya selama 10 dan 5 tahun terakhir, terlihat hasil nyata dari investasi saham preferen:
Sejak 2012, hanya ETF saham berdividen tinggi (SCHD) dan ETF S&P 500 (SPY) yang menunjukkan tren kenaikan stabil, sementara ETF saham preferen (PFF) dan ETF obligasi berdividen tinggi (HYG) berkisar di antara 0 dan -15% dalam hal pengembalian, menunjukkan performa yang biasa-biasa saja.
Data lima tahun terakhir bahkan lebih mencolok: pengembalian saham berdividen tinggi dan S&P 500 telah melampaui 100%, masing-masing mencapai 202.76% dan 275.21%. Sebaliknya, ETF saham preferen dan ETF obligasi berdividen tinggi dalam lima tahun terakhir belum mencapai 9%, dan sejak September 2022 bahkan berada di zona negatif.
Kesenjangan ini mencerminkan bahwa dalam kondisi ekonomi saat ini, penurunan besar saham preferen AS telah menjadi tren, dan kinerjanya jauh di bawah ekspektasi pasar.
Apakah bijaksana berinvestasi di saham preferen AS saat ini?
Meskipun kinerja historisnya tidak mengesankan, situasi nyata harus dianalisis secara spesifik. Lingkungan suku bunga tinggi saat ini dan ketidakpastian resesi ekonomi AS membuat saham preferen kembali menarik bagi sebagian investor—karena relatif, saham biasa menghadapi risiko volatilitas yang lebih besar.
Namun, pengambilan keputusan investasi harus didasarkan pada toleransi risiko pribadi, jangka waktu investasi, dan alokasi aset secara keseluruhan. Mengikuti tren secara buta hanya akan memperbesar risiko kerugian.
Risiko tersembunyi apa saja dari saham preferen AS?
Risiko pemutusan pendapatan
Meskipun dividen saham preferen biasanya tinggi, jika kinerja perusahaan memburuk, dividen bisa dikurangi atau dihentikan. Selama resesi, banyak perusahaan memilih untuk menangguhkan distribusi saham preferen.
Urutan kebangkrutan yang lebih belakang
Saat likuidasi perusahaan, pemegang saham preferen berada di belakang kreditor dan pemegang saham prioritas. Ini berarti dalam situasi terburuk, investor saham preferen mungkin tidak mendapatkan kembali modal pokoknya.
Kesulitan likuiditas
Volume perdagangan saham preferen di pasar relatif rendah, sehingga saat transaksi besar, spread harga jual beli bisa melebar, meningkatkan biaya transaksi.
Sensitivitas terhadap suku bunga
Dalam lingkungan suku bunga tinggi, daya tarik dividen tetap saham preferen menurun. Kenaikan suku bunga oleh bank sentral menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga pasar, mendorong investor menjual saham preferen dan beralih ke aset lain, yang menekan harga saham.
Bagaimana cara membeli saham preferen AS?
Investor Taiwan dapat membeli melalui dua jalur:
Perwakilan luar negeri melalui bank atau broker
Membeli melalui agen bank atau broker, praktis tetapi biaya transaksi relatif tinggi.
Membuka rekening langsung di broker luar negeri
Seperti Interactive Brokers, Futu Securities, yang menyediakan layanan perdagangan saham AS. Struktur biaya bervariasi antar broker; ada yang tanpa biaya transaksi, ada yang mengenakan biaya standar.
Pembukaan rekening di broker luar negeri relatif mudah dan cepat, biasanya hanya tiga langkah: mengisi data pribadi, verifikasi identitas, dan deposit dana, lalu mulai bertransaksi. Saat memilih broker, bandingkan tarif, kemudahan deposit dan penarikan, serta lengkapnya alat perdagangan.
Kesimpulan: Bersikap rasional terhadap penurunan besar saham preferen AS
Meskipun penurunan besar saham preferen AS cukup mengecewakan, ini bukan berarti sepenuhnya menutup peluang investasi jenis ini. Saham preferen tetap memiliki nilai unik—menawarkan arus kas yang relatif stabil dan risiko lebih rendah daripada saham biasa. Kuncinya adalah memahami keterbatasannya secara benar, membuat keputusan sesuai kondisi pribadi, dan tidak mengikuti tren demi keuntungan tinggi semata. Dalam era suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi saat ini, saham preferen bisa menjadi bagian dari alokasi konservatif portofolio, tetapi tidak seharusnya menjadi posisi utama.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Penurunan besar saham preferen AS: Panduan lengkap yang perlu dipahami oleh investor
Mengapa Saham Preferen AS Saat Ini Berkinerja Buruk?
Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja pasar saham preferen AS sangat mengecewakan, terutama ETF saham preferen (PFF) yang terus menurun sejak September 2022, dengan tingkat pengembalian hingga 1 Agustus 2023 turun menjadi -15.16%. Fenomena penurunan besar saham preferen AS ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global, gesekan perdagangan, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang berdampak mendalam pada kinerja perusahaan. Lingkungan suku bunga tinggi semakin menekan daya tarik saham preferen, menyebabkan investor beralih ke instrumen investasi lain.
Apa sebenarnya saham preferen?
Saham preferen (Preferred Stock) adalah instrumen investasi unik yang menggabungkan karakteristik saham dan obligasi, menawarkan keunggulan keduanya. Saham preferen AS merujuk pada saham jenis ini yang diterbitkan di bursa saham AS. Karena struktur hak istimewa yang khusus, perusahaan terdaftar dapat menerbitkan berbagai jenis saham preferen sesuai kebutuhan. Saat ini, ada lebih dari 1000 saham preferen AS di pasar.
Dibandingkan saham biasa, saham preferen memiliki beberapa keunggulan inti:
Karakteristik ini membuat saham preferen menawarkan sifat risiko rendah seperti obligasi, namun dengan hasil yang lebih tinggi daripada obligasi, dan risiko lebih rendah daripada saham biasa. Pendapatan utamanya berasal dari dividen tetap, bukan dari apresiasi harga saham.
Tiga jenis utama saham preferen AS
Pasar saham preferen memiliki lima jenis dasar, di antaranya tiga yang paling umum:
Saham preferen kumulatif (Cumulative Preferred Stock)
Dividen bersifat kumulatif, artinya jika perusahaan tidak mampu membayar tepat waktu, bagian yang belum dibayar akan dikumpulkan dan dibayarkan di masa mendatang sampai lunas. Perusahaan seperti Goldman Sachs, Sony, dan Southwest Airlines termasuk dalam kategori ini.
Saham preferen dapat ditebus (Callable Preferred Stock)
Perusahaan penerbit memiliki hak (bukan kewajiban) untuk menebus saham preferen pada harga tertentu setelah tanggal tertentu. Contohnya perusahaan seperti Nike, Coca-Cola, dan McDonald’s.
Saham preferen konversi (Convertible Preferred Stock)
Pemegang dapat mengonversi saham preferen ke saham biasa sesuai jadwal, harga, dan rasio tertentu, memberikan fleksibilitas lebih tinggi. Amazon, Facebook, dan Microsoft menerbitkan saham preferen jenis ini.
Perbedaan mendasar antara saham preferen AS dan Taiwan
Jumlah dan distribusi industri
Lebih dari 1000 saham preferen di AS tersebar di berbagai industri, sedangkan di Taiwan kurang dari 20 saham preferen, sebagian besar di sektor keuangan. Dari segi likuiditas, pasar AS jauh lebih tinggi, sementara pasar Taiwan relatif lebih rendah.
Hasil dan dividen
Hasil dividen tahunan saham preferen AS berkisar antara 6%–8%, sedangkan di Taiwan sekitar 3%–4%. Frekuensi pembayaran dividen di AS biasanya triwulanan, sementara di Taiwan biasanya tahunan.
Perlakuan pajak
Sebagian besar saham preferen tradisional di AS dikenai pajak sebesar 30%, meskipun ada yang mendapatkan perlakuan bebas pajak. Di Taiwan, saham preferen dikenai pajak dividen biasa.
Fakta kinerja investasi berdasarkan data historis
Dengan membandingkan kinerja empat ETF yang melacaknya selama 10 dan 5 tahun terakhir, terlihat hasil nyata dari investasi saham preferen:
Sejak 2012, hanya ETF saham berdividen tinggi (SCHD) dan ETF S&P 500 (SPY) yang menunjukkan tren kenaikan stabil, sementara ETF saham preferen (PFF) dan ETF obligasi berdividen tinggi (HYG) berkisar di antara 0 dan -15% dalam hal pengembalian, menunjukkan performa yang biasa-biasa saja.
Data lima tahun terakhir bahkan lebih mencolok: pengembalian saham berdividen tinggi dan S&P 500 telah melampaui 100%, masing-masing mencapai 202.76% dan 275.21%. Sebaliknya, ETF saham preferen dan ETF obligasi berdividen tinggi dalam lima tahun terakhir belum mencapai 9%, dan sejak September 2022 bahkan berada di zona negatif.
Kesenjangan ini mencerminkan bahwa dalam kondisi ekonomi saat ini, penurunan besar saham preferen AS telah menjadi tren, dan kinerjanya jauh di bawah ekspektasi pasar.
Apakah bijaksana berinvestasi di saham preferen AS saat ini?
Meskipun kinerja historisnya tidak mengesankan, situasi nyata harus dianalisis secara spesifik. Lingkungan suku bunga tinggi saat ini dan ketidakpastian resesi ekonomi AS membuat saham preferen kembali menarik bagi sebagian investor—karena relatif, saham biasa menghadapi risiko volatilitas yang lebih besar.
Namun, pengambilan keputusan investasi harus didasarkan pada toleransi risiko pribadi, jangka waktu investasi, dan alokasi aset secara keseluruhan. Mengikuti tren secara buta hanya akan memperbesar risiko kerugian.
Risiko tersembunyi apa saja dari saham preferen AS?
Risiko pemutusan pendapatan
Meskipun dividen saham preferen biasanya tinggi, jika kinerja perusahaan memburuk, dividen bisa dikurangi atau dihentikan. Selama resesi, banyak perusahaan memilih untuk menangguhkan distribusi saham preferen.
Urutan kebangkrutan yang lebih belakang
Saat likuidasi perusahaan, pemegang saham preferen berada di belakang kreditor dan pemegang saham prioritas. Ini berarti dalam situasi terburuk, investor saham preferen mungkin tidak mendapatkan kembali modal pokoknya.
Kesulitan likuiditas
Volume perdagangan saham preferen di pasar relatif rendah, sehingga saat transaksi besar, spread harga jual beli bisa melebar, meningkatkan biaya transaksi.
Sensitivitas terhadap suku bunga
Dalam lingkungan suku bunga tinggi, daya tarik dividen tetap saham preferen menurun. Kenaikan suku bunga oleh bank sentral menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga pasar, mendorong investor menjual saham preferen dan beralih ke aset lain, yang menekan harga saham.
Bagaimana cara membeli saham preferen AS?
Investor Taiwan dapat membeli melalui dua jalur:
Perwakilan luar negeri melalui bank atau broker
Membeli melalui agen bank atau broker, praktis tetapi biaya transaksi relatif tinggi.
Membuka rekening langsung di broker luar negeri
Seperti Interactive Brokers, Futu Securities, yang menyediakan layanan perdagangan saham AS. Struktur biaya bervariasi antar broker; ada yang tanpa biaya transaksi, ada yang mengenakan biaya standar.
Pembukaan rekening di broker luar negeri relatif mudah dan cepat, biasanya hanya tiga langkah: mengisi data pribadi, verifikasi identitas, dan deposit dana, lalu mulai bertransaksi. Saat memilih broker, bandingkan tarif, kemudahan deposit dan penarikan, serta lengkapnya alat perdagangan.
Kesimpulan: Bersikap rasional terhadap penurunan besar saham preferen AS
Meskipun penurunan besar saham preferen AS cukup mengecewakan, ini bukan berarti sepenuhnya menutup peluang investasi jenis ini. Saham preferen tetap memiliki nilai unik—menawarkan arus kas yang relatif stabil dan risiko lebih rendah daripada saham biasa. Kuncinya adalah memahami keterbatasannya secara benar, membuat keputusan sesuai kondisi pribadi, dan tidak mengikuti tren demi keuntungan tinggi semata. Dalam era suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi saat ini, saham preferen bisa menjadi bagian dari alokasi konservatif portofolio, tetapi tidak seharusnya menjadi posisi utama.