## Trik Kupon: mengapa Anda perlu memahami TIR untuk berinvestasi dengan sungguh-sungguh
Ketika Anda mulai mencari obligasi untuk diinvestasikan, godaan pertama adalah sederhana: memilih yang paling menjanjikan kuponnya. Imbal hasil tahunan 8% terdengar gemilang dibandingkan 5%. Tapi di sinilah putarannya: salah satu obligasi tersebut bisa meninggalkan Anda dengan keuntungan yang jauh lebih kecil daripada yang lain. Bagaimana bisa? Jawabannya memiliki nama: **TIR** (Tasa Interna de Retorno).
TIR adalah tepat apa yang namanya tunjukkan: persentase pengembalian nyata yang akan Anda peroleh dari investasi dalam obligasi, mempertimbangkan tidak hanya kupon yang Anda terima, tetapi juga apa yang Anda (dapatkan) atau (hilangkan) jika harga obligasi naik atau turun. Ini adalah metrik yang mengungkapkan kebenaran yang disembunyikan oleh kupon.
## Memahami mengapa harga obligasi lebih penting dari yang terlihat
Sebuah obligasi biasa berfungsi seperti ini: Anda menaruh uang sekarang, menerima pembayaran berkala (kupon), dan saat jatuh tempo, Anda dikembalikan uang awal plus kupon terakhir. Teorinya sederhana. Yang rumit adalah bahwa antara hari ini dan jatuh tempo tersebut, harga obligasi berubah secara konstan di pasar.
Misalkan sebuah obligasi memiliki nilai nominal 100 euro. Anda bisa membelinya seharga 94,5 euro (di bawah nominal) atau 107,5 euro (di atas). Perbedaannya? Sangat besar.
Jika membeli di bawah: Anda mendapatkan kembali 94,5 euro yang Anda investasikan dan juga menerima hingga 100 euro saat jatuh tempo. Itu adalah keuntungan otomatis yang menambah kupon Anda.
Jika membeli di atas: Anda membayar 107,5 euro tetapi hanya akan mendapatkan kembali 100 euro. Itu adalah kerugian pasti yang mengurangi apa yang Anda peroleh dari kupon.
Di sinilah TIR bersinar: rumus yang memberi tahu Anda secara tepat berapa pengembalian nyata yang akan Anda dapatkan di akhir perjalanan, setelah memperhitungkan semua pergerakan harga ini.
## Membandingkan dua obligasi: ujian nyata
Bayangkan dua alternatif:
**Obligasi A:** kupon 8%, tetapi diperdagangkan di 107 euro (sangat di atas nominal). Setelah melakukan perhitungan, TIR-nya hanya sekitar 3,67%.
**Obligasi B:** kupon 5%, tetapi diperdagangkan di 95 euro (di bawah nominal). TIR-nya menjadi 4,22%.
Jika hanya melihat kupon, Obligasi A tampak lebih unggul. Tapi TIR menunjukkan bahwa Obligasi B lebih menguntungkan. Alasannya: kelebihan harga Obligasi A membebani saat jatuh tempo.
## Rumus di balik perhitungan
TIR tidak muncul begitu saja. Ada sebuah persamaan yang mendefinisikannya:
Dibutuhkan tiga data: harga saat ini dari obligasi (P), kupon yang dibayar (C), dan tahun sampai jatuh tempo (n). Kemudian, secara aljabar dicari tingkat pengembalian yang menyamakan nilai sekarang dari semua aliran kas masa depan dengan harga yang Anda bayar hari ini.
Bagi yang tidak ingin terlibat dalam operasi matematika rumit, tersedia kalkulator online yang melakukan pekerjaan ini cukup dengan memasukkan ketiga angka tersebut.
Contoh praktis: jika Anda memiliki obligasi seharga 94,5 euro yang membayar 6% per tahun dan jatuh tempo dalam 4 tahun, TIR-nya adalah 7,62%. Kupon 6% ini menjadi lebih menarik karena Anda membeli dengan harga murah.
Sebaliknya, obligasi yang sama seharga 107,5 euro memiliki TIR 3,93%. Harga yang terlalu tinggi membebani selama masa obligasi.
## TIR versus TIN, TAE, dan jenis suku bunga lainnya
Jangan bingung dengan konsepnya. **TIN** (Tipe Bunga Nominal) hanyalah persentase yang Anda sepakati, tidak lebih. Tidak termasuk biaya.
**TAE** (Tingkat Efektif Tahunan) memang termasuk biaya lain. Itulah yang sebenarnya Anda lihat pada hipotek: bank menyebut 2% TIN tetapi 3,26% TAE karena memasukkan komisi dan asuransi. Bank Sentral Spanyol merekomendasikan menggunakan TAE untuk membandingkan penawaran pembiayaan.
**Bunga Teknis** adalah konsep dari dunia asuransi, mirip TAE tetapi diterapkan pada produk seperti asuransi tabungan.
TIR, sebaliknya, adalah khusus untuk analisis investasi. Memberi tahu Anda pengembalian nyata yang akan Anda dapatkan saat semuanya selesai.
## Mengapa investor membutuhkan TIR untuk memutuskan
Ketika menganalisis proyek investasi, TIR membantu Anda mengetahui apakah layak atau tidak. Dalam dunia obligasi, ini memungkinkan Anda mendeteksi peluang nyata versus perangkap yang disamarkan sebagai kupon yang bagus.
Tanpa TIR, Anda akan memilih obligasi secara buta. Dengan TIR, Anda membandingkan apel dengan apel.
## Faktor apa yang mengubah TIR Anda
Tiga elemen utama yang mempengaruhi:
**Kupon:** Semakin tinggi, semakin tinggi TIR-nya. Semakin rendah, semakin rendah.
**Harga pembelian:** Jika membelinya di bawah nominal, TIR-nya naik. Jika di atas, turun.
**Karakteristik khusus:** Beberapa obligasi konversi mengubah TIR-nya sesuai harga saham dasar. Obligasi terkait inflasi berfluktuasi mengikuti indeks tersebut. Obligasi suku bunga mengambang (FRN) bergerak mengikuti tingkat suku bunga.
## Peringatan terakhir: TIR tinggi tidak berarti aman
Ini yang penting. Saat krisis Yunani el Grexit, obligasi pemerintah Yunani sempat diperdagangkan dengan TIR di atas 19%. Terlihat peluang pengembalian yang luar biasa.
Tapi kenyataannya berbeda: 19% itu adalah harga yang diminta pasar untuk risiko eksistensial bahwa Yunani tidak membayar. Akhirnya, hanya bailout dari Zona Euro yang mencegah default. Banyak investor yang membeli obligasi tersebut dengan harapan mendapatkan 19% akhirnya kehilangan hampir semuanya.
Pelajarannya: jangan pernah biarkan TIR memikat Anda tanpa memeriksa kualitas kredit penerbitnya. TIR yang sangat tinggi adalah sinyal peringatan, bukan selalu diskon besar.
**Memahami apa arti TIR melindungi Anda. Menggunakannya tanpa konteks kredit justru mengekspos Anda.**
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Trik Kupon: mengapa Anda perlu memahami TIR untuk berinvestasi dengan sungguh-sungguh
Ketika Anda mulai mencari obligasi untuk diinvestasikan, godaan pertama adalah sederhana: memilih yang paling menjanjikan kuponnya. Imbal hasil tahunan 8% terdengar gemilang dibandingkan 5%. Tapi di sinilah putarannya: salah satu obligasi tersebut bisa meninggalkan Anda dengan keuntungan yang jauh lebih kecil daripada yang lain. Bagaimana bisa? Jawabannya memiliki nama: **TIR** (Tasa Interna de Retorno).
TIR adalah tepat apa yang namanya tunjukkan: persentase pengembalian nyata yang akan Anda peroleh dari investasi dalam obligasi, mempertimbangkan tidak hanya kupon yang Anda terima, tetapi juga apa yang Anda (dapatkan) atau (hilangkan) jika harga obligasi naik atau turun. Ini adalah metrik yang mengungkapkan kebenaran yang disembunyikan oleh kupon.
## Memahami mengapa harga obligasi lebih penting dari yang terlihat
Sebuah obligasi biasa berfungsi seperti ini: Anda menaruh uang sekarang, menerima pembayaran berkala (kupon), dan saat jatuh tempo, Anda dikembalikan uang awal plus kupon terakhir. Teorinya sederhana. Yang rumit adalah bahwa antara hari ini dan jatuh tempo tersebut, harga obligasi berubah secara konstan di pasar.
Misalkan sebuah obligasi memiliki nilai nominal 100 euro. Anda bisa membelinya seharga 94,5 euro (di bawah nominal) atau 107,5 euro (di atas). Perbedaannya? Sangat besar.
Jika membeli di bawah: Anda mendapatkan kembali 94,5 euro yang Anda investasikan dan juga menerima hingga 100 euro saat jatuh tempo. Itu adalah keuntungan otomatis yang menambah kupon Anda.
Jika membeli di atas: Anda membayar 107,5 euro tetapi hanya akan mendapatkan kembali 100 euro. Itu adalah kerugian pasti yang mengurangi apa yang Anda peroleh dari kupon.
Di sinilah TIR bersinar: rumus yang memberi tahu Anda secara tepat berapa pengembalian nyata yang akan Anda dapatkan di akhir perjalanan, setelah memperhitungkan semua pergerakan harga ini.
## Membandingkan dua obligasi: ujian nyata
Bayangkan dua alternatif:
**Obligasi A:** kupon 8%, tetapi diperdagangkan di 107 euro (sangat di atas nominal). Setelah melakukan perhitungan, TIR-nya hanya sekitar 3,67%.
**Obligasi B:** kupon 5%, tetapi diperdagangkan di 95 euro (di bawah nominal). TIR-nya menjadi 4,22%.
Jika hanya melihat kupon, Obligasi A tampak lebih unggul. Tapi TIR menunjukkan bahwa Obligasi B lebih menguntungkan. Alasannya: kelebihan harga Obligasi A membebani saat jatuh tempo.
## Rumus di balik perhitungan
TIR tidak muncul begitu saja. Ada sebuah persamaan yang mendefinisikannya:
Dibutuhkan tiga data: harga saat ini dari obligasi (P), kupon yang dibayar (C), dan tahun sampai jatuh tempo (n). Kemudian, secara aljabar dicari tingkat pengembalian yang menyamakan nilai sekarang dari semua aliran kas masa depan dengan harga yang Anda bayar hari ini.
Bagi yang tidak ingin terlibat dalam operasi matematika rumit, tersedia kalkulator online yang melakukan pekerjaan ini cukup dengan memasukkan ketiga angka tersebut.
Contoh praktis: jika Anda memiliki obligasi seharga 94,5 euro yang membayar 6% per tahun dan jatuh tempo dalam 4 tahun, TIR-nya adalah 7,62%. Kupon 6% ini menjadi lebih menarik karena Anda membeli dengan harga murah.
Sebaliknya, obligasi yang sama seharga 107,5 euro memiliki TIR 3,93%. Harga yang terlalu tinggi membebani selama masa obligasi.
## TIR versus TIN, TAE, dan jenis suku bunga lainnya
Jangan bingung dengan konsepnya. **TIN** (Tipe Bunga Nominal) hanyalah persentase yang Anda sepakati, tidak lebih. Tidak termasuk biaya.
**TAE** (Tingkat Efektif Tahunan) memang termasuk biaya lain. Itulah yang sebenarnya Anda lihat pada hipotek: bank menyebut 2% TIN tetapi 3,26% TAE karena memasukkan komisi dan asuransi. Bank Sentral Spanyol merekomendasikan menggunakan TAE untuk membandingkan penawaran pembiayaan.
**Bunga Teknis** adalah konsep dari dunia asuransi, mirip TAE tetapi diterapkan pada produk seperti asuransi tabungan.
TIR, sebaliknya, adalah khusus untuk analisis investasi. Memberi tahu Anda pengembalian nyata yang akan Anda dapatkan saat semuanya selesai.
## Mengapa investor membutuhkan TIR untuk memutuskan
Ketika menganalisis proyek investasi, TIR membantu Anda mengetahui apakah layak atau tidak. Dalam dunia obligasi, ini memungkinkan Anda mendeteksi peluang nyata versus perangkap yang disamarkan sebagai kupon yang bagus.
Tanpa TIR, Anda akan memilih obligasi secara buta. Dengan TIR, Anda membandingkan apel dengan apel.
## Faktor apa yang mengubah TIR Anda
Tiga elemen utama yang mempengaruhi:
**Kupon:** Semakin tinggi, semakin tinggi TIR-nya. Semakin rendah, semakin rendah.
**Harga pembelian:** Jika membelinya di bawah nominal, TIR-nya naik. Jika di atas, turun.
**Karakteristik khusus:** Beberapa obligasi konversi mengubah TIR-nya sesuai harga saham dasar. Obligasi terkait inflasi berfluktuasi mengikuti indeks tersebut. Obligasi suku bunga mengambang (FRN) bergerak mengikuti tingkat suku bunga.
## Peringatan terakhir: TIR tinggi tidak berarti aman
Ini yang penting. Saat krisis Yunani el Grexit, obligasi pemerintah Yunani sempat diperdagangkan dengan TIR di atas 19%. Terlihat peluang pengembalian yang luar biasa.
Tapi kenyataannya berbeda: 19% itu adalah harga yang diminta pasar untuk risiko eksistensial bahwa Yunani tidak membayar. Akhirnya, hanya bailout dari Zona Euro yang mencegah default. Banyak investor yang membeli obligasi tersebut dengan harapan mendapatkan 19% akhirnya kehilangan hampir semuanya.
Pelajarannya: jangan pernah biarkan TIR memikat Anda tanpa memeriksa kualitas kredit penerbitnya. TIR yang sangat tinggi adalah sinyal peringatan, bukan selalu diskon besar.
**Memahami apa arti TIR melindungi Anda. Menggunakannya tanpa konteks kredit justru mengekspos Anda.**