Di tengah pengaruh kenaikan suku bunga di Eropa, tekanan penurunan pada euro/USD terus berlanjut



Dolar AS menguat secara agresif, euro sulit menghindari takdir depresiasi

Euro/USD terus melemah selama sesi perdagangan Asia, dengan harga terbaru berkisar di sekitar 1.1610. Tren penurunan ini bukanlah kebetulan—pernyataan konservatif pejabat Federal Reserve sedang membentuk kembali ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga, dan peningkatan kepercayaan pasar juga meningkatkan daya tarik dolar.

Ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve berbalik secara signifikan, terjadi pembalikan dalam penetapan harga pasar

Menurut data terbaru dari CME FedWatch, probabilitas pasar memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin pada bulan Desember hanya sebesar 46%, turun dari 67% satu minggu yang lalu. Perubahan ini didorong oleh serangkaian suara hawkish dari dalam sistem Federal Reserve.

Pernyataan Gubernur Federal Reserve Kansas City, Jeffrey Schmid, pada hari Jumat paling mewakili. Ia menekankan bahwa kebijakan moneter harus “menghadapi pertumbuhan permintaan,” dan menyatakan bahwa kebijakan Federal Reserve saat ini sudah berada pada tingkat “moderasi restriktif,” yang menurutnya adalah posisi yang tepat. Pernyataan ini mengirim sinyal yang jelas: langkah penyesuaian kebijakan Federal Reserve dalam waktu dekat akan lebih berhati-hati.

Dolar didukung oleh sentimen positif, perubahan suasana pasar mendorong permintaan safe haven

Selain melemahnya ekspektasi pemotongan suku bunga, perbaikan suasana pasar secara keseluruhan juga menjadi faktor pendukung dolar. RUU dana yang ditandatangani Presiden AS Trump minggu lalu mengakhiri penghentian pemerintah yang bersejarah, dan pegawai federal diperkirakan akan kembali bekerja pada hari Kamis. Ketidakpastian politik ini menghilang, sehingga investor kembali menunjukkan minat terhadap aset-aset AS.

Sikap Bank Sentral Eropa berhati-hati, risiko kenaikan suku bunga ada tetapi bukan kekhawatiran utama saat ini

Berbeda dengan kecenderungan konservatif Federal Reserve, posisi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) menghadapi situasi yang kompleks. Menurut laporan Bloomberg, anggota Dewan Eksekutif ECB, Olli Rehn, baru-baru ini memperingatkan bahwa risiko perlambatan inflasi tidak boleh diabaikan, meskipun risiko kenaikan tetap ada—ini adalah variabel halus yang dibawa oleh “pengaruh kenaikan suku bunga di Eropa.”

Rehn menunjukkan bahwa meskipun kebijakan tarif pemerintah Trump menimbulkan gangguan, ekonomi zona euro tetap tumbuh secara stabil, meskipun dengan laju yang relatif moderat. Ia juga menekankan satu hal: kecukupan buffer bank dan perlunya menjaga kewaspadaan kebijakan, yang semuanya mengisyaratkan bahwa ECB akan mengambil sikap lebih berhati-hati dalam menghadapi tekanan kenaikan suku bunga.

Logika perdagangan pasar: Federal Reserve tetap diam vs ECB berhati-hati dalam merespons

Semua ini merujuk pada satu logika pasar yang sederhana: ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang melemah meningkatkan daya tarik dolar, sementara peringatan risiko inflasi dari ECB menunjukkan ruang kebijakan di zona euro terbatas. Tekanan penurunan euro/USD pun muncul dari sini, dan investor harus memantau sinyal kebijakan lebih lanjut sebelum pertemuan Federal Reserve bulan Desember.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)