Banyak trader yang bertanya-tanya. Dikatakan bisa menghasilkan keuntungan besar dengan modal kecil, mengapa semua orang tidak menggunakan leverage? Jawabannya sederhana. Leverage adalah alat untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus risiko kerugian, karena itu adalah pedang bermata dua.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan leverage?
Seperti prinsip ‘tuas’ dalam fisika, dalam trading leverage adalah konsep menggerakkan posisi besar(dengan modal kecil). Yaitu meminjam uang dari broker untuk melakukan transaksi dalam skala yang lebih besar.
Secara spesifik, jika dengan modal 100 juta rupiah menggunakan leverage 10x, maka Anda bisa membuka posisi sebesar 1 miliar rupiah. Dalam hal ini, exchange akan menerima jaminan(margin) sebesar 100 juta rupiah dan meminjamkan 900 juta rupiah.
Seberapa besar efek pengganda dari leverage?
Lebih jelas jika dilihat dari angka.
Modal 100 juta rupiah, tanpa leverage:
Naiknya harga 1% → keuntungan 10 ribu
Turunnya harga 1% → kerugian 10 ribu
Dengan penerapan leverage 10x pada kondisi yang sama:
Naiknya harga 1% → keuntungan 100 ribu
Turunnya harga 1% → kerugian 100 ribu
Contoh ekstrem, dengan leverage 20x saat trading 2 miliar rupiah, jika harga naik 5%, seluruh modal 100 juta akan hilang. Sebaliknya, jika turun 5%, seluruh modal hilang. Inilah gambaran nyata dari leverage.
Mengapa margin dan margin call sangat penting?
Margin adalah jaminan yang harus disetor untuk mempertahankan posisi. Dari sudut pandang exchange, ini memastikan trader mampu menanggung kerugian.
Di sini, konsep penting adalah ‘margin call’. Jika kerugian mengancam margin, exchange akan meminta tambahan dana. Jika tidak dipenuhi, posisi akan dipaksa dilikuidasi.
Rasio leverage juga harus dipahami. Jika 10:1, berarti setiap 10 juta rupiah bisa diperdagangkan dengan modal 1 juta rupiah. Semakin tinggi rasio, semakin kecil modal yang dibutuhkan untuk transaksi besar, tetapi risiko kerugian juga meningkat. Pada leverage 50:1, jika harga turun 1%, kerugian mencapai 50%.
Apa bedanya leverage vs non-leverage?
Item
Leverage
Tanpa Leverage
Potensi keuntungan
Tinggi
Biasa saja
Risiko kerugian
Tinggi
Lebih rendah
Efisiensi modal
Tinggi
Rendah
Pasar yang cocok
Pasar likuid tinggi
Semua pasar
Target pengguna
Trader berpengalaman
Pemula dan profesional
Keuntungan utama dari leverage trading adalah kecepatan mendapatkan keuntungan. Perubahan harga kecil saja sudah bisa menghasilkan keuntungan signifikan, dan dengan modal terbatas bisa membuka banyak posisi sekaligus sehingga memudahkan diversifikasi portofolio. Selain itu, aset dengan harga tinggi juga bisa diakses, dan bisa digunakan sebagai alat hedging risiko.
Namun, kekurangannya juga jelas. Penggandaan kerugian, risiko margin call, stres psikologis tinggi. Ditambah lagi, biaya seperti bunga dan swap juga akan menumpuk.
Trading tanpa leverage sebaliknya. Lebih stabil dan mudah mengelola risiko, tetapi potensi keuntungan terbatas dengan modal yang sama. Terutama di pasar yang sangat volatil, ini lebih aman untuk pemula.
Bagaimana menilai apakah leverage cocok untuk saya?
Jawab jujur pertanyaan berikut:
Apakah Anda siap menanggung kerugian lebih dari modal Anda? (Secara psikologis dan finansial)
Apakah kemampuan analisis pasar dan pengalaman trading Anda cukup?
Apakah Anda yakin tidak akan terguncang secara emosional jika terjadi kerugian besar?
Apakah likuiditas pasar yang akan Anda tradingkan cukup?
Jika jawaban Anda tidak ‘Ya’ untuk semua pertanyaan, penggunaan leverage harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Terutama jika pengalaman Anda masih minim atau tidak mampu menanggung stres kerugian besar, disarankan untuk memulai dengan tanpa leverage.
Bagaimana mengelola risiko dalam leverage trading?
Meskipun menggunakan leverage, risiko bisa dikendalikan jika mengikuti aturan pengelolaan yang tepat.
Stop loss wajib dilakukan. Tentukan level keluar sebelum membuka posisi. Menggunakan stop loss otomatis membantu menghindari keputusan emosional.
Sesuaikan ukuran posisi secara rasional. Jangan sampai kerugian satu kali membuat seluruh portofolio berisiko. Jaga agar ukuran posisi proporsional dengan modal.
Diversifikasi portofolio. Investasi di berbagai aset dan pasar dapat mengurangi dampak volatilitas satu pasar tertentu.
Pantau pasar secara rutin. Periksa tren pasar, volatilitas, dan risiko potensial secara berkala, lalu sesuaikan posisi.
Gunakan trailing stop. Saat posisi menguntungkan, atur trailing stop untuk membatasi kerugian dan melindungi keuntungan dari pembalikan harga mendadak.
Hindari leverage berlebihan. Menggunakan leverage 50x, 100x di pasar yang sangat volatil adalah tindakan berisiko tinggi. Batasi di bawah 10x adalah pilihan bijak.
Catat semua transaksi. Catat alasan membuka posisi, alasan menutup, hasilnya, dan pelajaran yang didapat. Ini akan membantu menjadi trader yang lebih baik secara jangka panjang.
Produk utama yang menggunakan leverage
Pasar forex: Fluktuasi nilai tukar kecil, banyak trader memakai leverage 100:1 ke atas untuk meraih keuntungan. Likuiditas juga cukup tinggi.
CFD (Contract for Difference): Tidak memiliki aset fisik, tetapi mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Dengan leverage, bisa membuka posisi besar dengan modal kecil, cocok untuk trading jangka pendek.
Futures: Kontrak membeli/jual aset di masa depan dengan harga tertentu. Dengan leverage, bahkan perubahan kecil harga bisa menghasilkan keuntungan besar.
Options: Hak untuk membeli/jual aset pada harga tertentu. Dengan leverage, bisa melakukan transaksi besar dengan modal kecil.
Terakhir
Leverage trading memang sangat menarik karena bisa menghasilkan keuntungan cepat. Tapi, di balik itu, risiko kerugian besar juga mengintai.
Kunci sukses leverage trading adalah mengekang keserakahan. Utamakan ‘bertahan hidup’ daripada meraih keuntungan maksimal. Patuhi aturan pengelolaan risiko, sesuaikan leverage dengan pengalaman Anda, dan jadilah trader yang lebih cerdas.
Jangan langsung masuk dengan rasio besar. Mulailah dari leverage rendah, bangun pengalaman, dan tunggu sampai psikologi serta sense pasar Anda matang. Itulah cara bertahan dalam trading jangka panjang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Panduan Lengkap Leverage: Semua yang Perlu Diketahui dari Pemula hingga Profesional
Leverage Trading, Apakah Benar-Benar Diperlukan?
Banyak trader yang bertanya-tanya. Dikatakan bisa menghasilkan keuntungan besar dengan modal kecil, mengapa semua orang tidak menggunakan leverage? Jawabannya sederhana. Leverage adalah alat untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus risiko kerugian, karena itu adalah pedang bermata dua.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan leverage?
Seperti prinsip ‘tuas’ dalam fisika, dalam trading leverage adalah konsep menggerakkan posisi besar(dengan modal kecil). Yaitu meminjam uang dari broker untuk melakukan transaksi dalam skala yang lebih besar.
Secara spesifik, jika dengan modal 100 juta rupiah menggunakan leverage 10x, maka Anda bisa membuka posisi sebesar 1 miliar rupiah. Dalam hal ini, exchange akan menerima jaminan(margin) sebesar 100 juta rupiah dan meminjamkan 900 juta rupiah.
Seberapa besar efek pengganda dari leverage?
Lebih jelas jika dilihat dari angka.
Modal 100 juta rupiah, tanpa leverage:
Dengan penerapan leverage 10x pada kondisi yang sama:
Contoh ekstrem, dengan leverage 20x saat trading 2 miliar rupiah, jika harga naik 5%, seluruh modal 100 juta akan hilang. Sebaliknya, jika turun 5%, seluruh modal hilang. Inilah gambaran nyata dari leverage.
Mengapa margin dan margin call sangat penting?
Margin adalah jaminan yang harus disetor untuk mempertahankan posisi. Dari sudut pandang exchange, ini memastikan trader mampu menanggung kerugian.
Di sini, konsep penting adalah ‘margin call’. Jika kerugian mengancam margin, exchange akan meminta tambahan dana. Jika tidak dipenuhi, posisi akan dipaksa dilikuidasi.
Rasio leverage juga harus dipahami. Jika 10:1, berarti setiap 10 juta rupiah bisa diperdagangkan dengan modal 1 juta rupiah. Semakin tinggi rasio, semakin kecil modal yang dibutuhkan untuk transaksi besar, tetapi risiko kerugian juga meningkat. Pada leverage 50:1, jika harga turun 1%, kerugian mencapai 50%.
Apa bedanya leverage vs non-leverage?
Keuntungan utama dari leverage trading adalah kecepatan mendapatkan keuntungan. Perubahan harga kecil saja sudah bisa menghasilkan keuntungan signifikan, dan dengan modal terbatas bisa membuka banyak posisi sekaligus sehingga memudahkan diversifikasi portofolio. Selain itu, aset dengan harga tinggi juga bisa diakses, dan bisa digunakan sebagai alat hedging risiko.
Namun, kekurangannya juga jelas. Penggandaan kerugian, risiko margin call, stres psikologis tinggi. Ditambah lagi, biaya seperti bunga dan swap juga akan menumpuk.
Trading tanpa leverage sebaliknya. Lebih stabil dan mudah mengelola risiko, tetapi potensi keuntungan terbatas dengan modal yang sama. Terutama di pasar yang sangat volatil, ini lebih aman untuk pemula.
Bagaimana menilai apakah leverage cocok untuk saya?
Jawab jujur pertanyaan berikut:
Jika jawaban Anda tidak ‘Ya’ untuk semua pertanyaan, penggunaan leverage harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Terutama jika pengalaman Anda masih minim atau tidak mampu menanggung stres kerugian besar, disarankan untuk memulai dengan tanpa leverage.
Bagaimana mengelola risiko dalam leverage trading?
Meskipun menggunakan leverage, risiko bisa dikendalikan jika mengikuti aturan pengelolaan yang tepat.
Stop loss wajib dilakukan. Tentukan level keluar sebelum membuka posisi. Menggunakan stop loss otomatis membantu menghindari keputusan emosional.
Sesuaikan ukuran posisi secara rasional. Jangan sampai kerugian satu kali membuat seluruh portofolio berisiko. Jaga agar ukuran posisi proporsional dengan modal.
Diversifikasi portofolio. Investasi di berbagai aset dan pasar dapat mengurangi dampak volatilitas satu pasar tertentu.
Pantau pasar secara rutin. Periksa tren pasar, volatilitas, dan risiko potensial secara berkala, lalu sesuaikan posisi.
Gunakan trailing stop. Saat posisi menguntungkan, atur trailing stop untuk membatasi kerugian dan melindungi keuntungan dari pembalikan harga mendadak.
Hindari leverage berlebihan. Menggunakan leverage 50x, 100x di pasar yang sangat volatil adalah tindakan berisiko tinggi. Batasi di bawah 10x adalah pilihan bijak.
Catat semua transaksi. Catat alasan membuka posisi, alasan menutup, hasilnya, dan pelajaran yang didapat. Ini akan membantu menjadi trader yang lebih baik secara jangka panjang.
Produk utama yang menggunakan leverage
Pasar forex: Fluktuasi nilai tukar kecil, banyak trader memakai leverage 100:1 ke atas untuk meraih keuntungan. Likuiditas juga cukup tinggi.
CFD (Contract for Difference): Tidak memiliki aset fisik, tetapi mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Dengan leverage, bisa membuka posisi besar dengan modal kecil, cocok untuk trading jangka pendek.
Futures: Kontrak membeli/jual aset di masa depan dengan harga tertentu. Dengan leverage, bahkan perubahan kecil harga bisa menghasilkan keuntungan besar.
Options: Hak untuk membeli/jual aset pada harga tertentu. Dengan leverage, bisa melakukan transaksi besar dengan modal kecil.
Terakhir
Leverage trading memang sangat menarik karena bisa menghasilkan keuntungan cepat. Tapi, di balik itu, risiko kerugian besar juga mengintai.
Kunci sukses leverage trading adalah mengekang keserakahan. Utamakan ‘bertahan hidup’ daripada meraih keuntungan maksimal. Patuhi aturan pengelolaan risiko, sesuaikan leverage dengan pengalaman Anda, dan jadilah trader yang lebih cerdas.
Jangan langsung masuk dengan rasio besar. Mulailah dari leverage rendah, bangun pengalaman, dan tunggu sampai psikologi serta sense pasar Anda matang. Itulah cara bertahan dalam trading jangka panjang.