Bagaimana kerugian pendanaan terjadi? Dari mekanisme likuidasi otomatis hingga pelajaran pahit Bill Hwang

Menyebutkan kejatuhan investasi paling mengguncang di Wall Street tahun 2021, banyak orang pertama kali akan memikirkan Bill Hwang. Manajer dana swasta ini kehilangan 20 miliar dolar AS dalam waktu hanya 2 hari, menjadi orang yang tercepat kehilangan uang dalam beberapa tahun terakhir. Ceritanya bukan karena keberuntungan buruk, melainkan peringatan akhir dari leverage pembiayaan yang tidak terkendali.

Pemahaman Mendalam tentang Arti Pemangkasan Pembiayaan: Mengapa Meminjam Uang untuk Trading Saham Bisa Mengakibatkan Forced Liquidation?

Pemangkasan pembiayaan, secara sederhana, adalah ketika Anda menggunakan uang pinjaman untuk berinvestasi saham, dan hasilnya harga saham tidak sesuai harapan turun, broker untuk melindungi pinjaman mereka langsung menjual paksa saham Anda. Terlihat dingin, tetapi ini adalah mekanisme perlindungan diri pasar.

Mari kita pahami dulu logika operasi pembiayaan. Misalnya Anda yakin saham tertentu akan naik, tetapi dana di tangan terbatas. Anda bisa mengajukan pembiayaan ke broker: Anda menyetor sebagian modal (misalnya 40%), broker meminjamkan bagian lainnya (60%), sehingga Anda bisa menggerakkan posisi yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.

Menggunakan angka konkret akan lebih jelas. Misalnya saham Apple saat ini 1 lembar 150 dolar AS, dan Anda hanya punya 50 dolar AS. Melalui pembiayaan, broker meminjamkan 100 dolar AS kepada Anda, memungkinkan Anda membeli 1 lembar saham. Jika harga saham naik ke 160 dolar AS, Anda jual, bayar kembali 100 dolar AS ke broker plus sedikit bunga, dan mendapatkan keuntungan sekitar 19%—lebih tinggi dari kenaikan saham sebesar 6,7%, inilah daya tarik leverage.

Namun, sisi negatifnya juga sangat keras. Jika saham Apple turun ke 78 dolar AS, posisi Anda langsung berubah menjadi mimpi buruk. Di pasar saham Taiwan, standar margin adalah rasio pemeliharaan margin minimal 130%. Saat harga saham turun, rasio ini akan memburuk dengan cepat. Pada harga awal 100 dolar, rasio pemeliharaan adalah 167%, tetapi saat turun ke 78 dolar, rasio ini jatuh di bawah batas peringatan 130%, dan broker akan mengirimkan pemberitahuan panggilan margin, meminta Anda segera menambah margin jaminan.

Jika Anda tidak memiliki cukup uang tunai untuk menambah margin, broker tidak akan menunggu, mereka akan langsung menjual saham Anda di pasar untuk mendapatkan uang tunai—ini adalah forced liquidation. Dari sudut pandang investor, proses ini disebut sebagai pemangkasan pembiayaan atau margin call. Setelah dipangkas, Anda tidak hanya mengalami kerugian besar, tetapi juga akan mengalami kerugian tambahan karena harus keluar pasar dengan harga pasar saat itu secara cepat.

Reaksi Berantai dari Margin Call dan Forced Liquidation: Mengapa Pemutusan Satu Orang Bisa Memicu Badai Pasar

Cerita Bill Hwang menjadi contoh ekstrem yang diajarkan di buku teks, menunjukkan dampak sistemik dari pemangkasan margin.

Hwang sendiri adalah master leverage, dia mengubah aset 2,2 miliar dolar AS menjadi 20 miliar dolar AS dalam 10 tahun, dengan terus menerapkan leverage tinggi, memilih perusahaan yang bagus, dan menempatkan posisi besar. Strategi ini bisa menghasilkan keuntungan astronomis saat pasar bullish, tetapi begitu pasar berbalik, risikonya juga sebesar angka astronomis.

Pada tahun 2021, saat volatilitas pasar meningkat, posisi Hwang mulai bergetar. Broker, untuk menghindari risiko sendiri, memutuskan untuk memaksa menutup sebagian sahamnya agar tetap memenuhi margin. Tetapi, jumlah saham yang dia pegang sangat besar, ketika posisi besar-besaran dijual, pasar sama sekali tidak memiliki cukup pembeli untuk menyerapnya. Ini menyebabkan harga saham anjlok, yang selanjutnya memicu panggilan margin dari investor lain, menciptakan efek berantai yang cepat.

Lebih parah lagi, untuk menjaga rasio margin secara keseluruhan, broker bahkan mulai menjual posisi saham yang sebenarnya sedang tren naik. Penjualan paksa yang tanpa diskriminasi ini semakin memperburuk kepanikan pasar, dan semua saham yang dia pegang mengalami penurunan besar dalam waktu hanya dua hari.

Dampak Langsung Pemangkasan Margin terhadap Harga Saham

Peningkatan Kecepatan Penurunan Harga Saham yang Tidak Terkendali

Investor ritel biasanya akan ragu untuk keluar saat harga saham turun. Tapi, pemikiran broker sama sekali berbeda—mereka hanya peduli bisa mengembalikan modal yang dipinjamkan. Saat mereka melakukan forced liquidation, biasanya mereka hanya fokus pada eksekusi transaksi, tanpa memperhitungkan harga yang lebih tinggi dari yang diinginkan investor.

Ini berarti saat sebuah saham mengalami penurunan besar akibat margin call, harga biasanya akan oversold ke level sangat rendah. Titik terendah yang tidak rasional ini sering memicu gelombang penurunan berikutnya, menyebabkan harga saham menurun secara spiral. Jika Anda trader yang bullish, sebaiknya hindari saham yang menunjukkan tanda-tanda oversold; sebaliknya, trader yang bearish bisa mendapatkan keuntungan dari badai ini.

Perburukan Kondisi Chip dan Risiko Tren Selanjutnya

Dalam kondisi normal, tim manajemen perusahaan dan investor institusi jangka panjang (seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dll) dianggap sebagai pemain stabil, karena mereka memegang saham dalam jangka panjang dan memiliki kepercayaan yang kokoh. Tapi begitu terjadi margin call besar-besaran, saham yang dijual broker akan mengalir ke tangan banyak investor ritel.

Karakteristik investor ritel adalah mudah terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek, dan saat harga bergerak, mereka akan membeli dan menjual. Ini menyebabkan keluar masuk dana jangka panjang dari saham tersebut, dan dana besar menjadi enggan masuk untuk menampung. Akibatnya, harga saham terus turun sampai muncul berita positif besar yang mampu menarik kembali dana masuk. Oleh karena itu, saham yang mengalami margin call biasanya tidak disarankan untuk investasi jangka pendek karena risiko penurunan yang tinggi.

Lima Prinsip Menggunakan Pembiayaan dengan Bijak dan Menghindari Bahaya Margin Call

Meskipun risiko margin call sangat tinggi, investor yang tahu cara mengelolanya dapat meningkatkan efisiensi modal secara signifikan.

Pertama, gunakan pembiayaan untuk melakukan penempatan bertahap. Jika Anda yakin terhadap suatu perusahaan tetapi dana terbatas, pembiayaan memungkinkan Anda membeli secara bertahap di berbagai level harga, sambil menyisakan dana cadangan untuk menghadapi penurunan berikutnya. Jika harga naik, Anda menikmati keuntungan; jika turun, Anda bisa menambah posisi untuk menurunkan biaya rata-rata.

Kedua, hanya gunakan pembiayaan pada saham dengan likuiditas tinggi. Pelajaran dari Bill Hwang adalah—dia memegang saham dalam jumlah sangat besar, dan saat harus menjual, pasar tidak mampu menyerapnya. Selalu pilih saham dengan kapitalisasi besar dan volume transaksi harian yang cukup, sehingga meskipun harus keluar cepat, slippage tidak akan terlalu besar.

Ketiga, hitung rasio biaya pembiayaan terhadap potensi pengembalian. Pembiayaan memerlukan pembayaran bunga ke broker. Jika tingkat dividen saham yang Anda pegang selama setahun hampir sama dengan tingkat bunga pembiayaan tahunan, maka pembiayaan menjadi tidak berguna—keuntungan Anda akan habis untuk membayar bunga.

Keempat, tetapkan titik keluar yang jelas di zona tekanan dan support teknikal. Saham sering berfluktuasi di zona resistance dan support. Jika menggunakan margin dan harga mencapai resistance tapi tidak mampu menembus, kemungkinan akan terjebak dalam konsolidasi lama, selama itu Anda tetap membayar bunga tetapi harga tidak bergerak. Disarankan keluar saat tidak mampu menembus resistance. Sebaliknya, jika harga menembus support dan rebound sulit, sebaiknya langsung cut loss.

Kelima, disiplin adalah segalanya. Masuk dan keluar sesuai rencana, tentukan stop profit dan stop loss yang jelas, serta kontrol posisi secara ketat—itulah kunci keberhasilan investasi jangka panjang. Pembiayaan memperbesar potensi keuntungan, tetapi juga memperbesar risiko kerugian. Hanya operator yang disiplin yang mampu mengendalikan keduanya.

Pesan Utama dari Makna Pemangkasan Margin

Pembiayaan adalah pedang bermata dua. Penggunaan yang benar dapat mempercepat akumulasi kekayaan, penyalahgunaan bisa dengan cepat menghapus aset. Cerita Bill Hwang yang jatuh dari 200 miliar dolar AS ke nol, dan gelombang panggilan margin yang terjadi setiap kali pasar bergejolak, semuanya mengingatkan investor akan satu kebenaran:

Leverage tinggi membawa pengembalian tinggi, tetapi black swan tidak pernah memberi tahu sebelumnya. Margin call bukan kejadian yang jarang—itu adalah mekanisme pasar yang normal. Sebelum berinvestasi, lakukan riset matang, pilih instrumen yang tepat, dan tetapkan rasio leverage yang masuk akal, agar saat mengejar keuntungan, risiko yang Anda hadapi tetap dalam batas yang dapat ditanggung.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)