Di pasar forex, jika berbicara tentang alat analisis teknikal yang paling populer, indikator Fibonacci pasti masuk dalam tiga besar. Apa kehebatan alat ini? Singkatnya—ini dapat membantu Anda menemukan “titik kunci” rebound harga.
Banyak trader merasa penasaran: mengapa satu garis saja bisa memprediksi arah pasar? Di balik itu sebenarnya tersembunyi sebuah rahasia matematika. Deret Fibonacci ada di mana-mana dalam alam, dan pasar keuangan juga mengikuti pola ini. Inilah mengapa retracement Fibonacci bisa menjadi senjata ampuh di tangan trader.
Kode Matematika Pembagian Emas
Untuk memahami keajaiban retracement Fibonacci, pertama-tama harus tahu logika di balik angka-angkanya.
Deret Fibonacci sangat istimewa: setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya. 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765… dan seterusnya.
Mengamati hubungan angka-angka ini, kita akan menemukan fenomena ajaib:
Dengan membagi satu angka dalam deret dengan angka sebelumnya, hasilnya sekitar 1.618. Misalnya 1597 ÷ 987 ≈ 1.618, 610 ÷ 377 ≈ 1.618. Angka 1.618 ini adalah rasio emas yang terkenal, dan menjadi dasar level retracement Fibonacci.
Sebaliknya, jika membagi satu angka dengan angka berikutnya, hasilnya sekitar 0.618. Seperti 144 ÷ 233 ≈ 0.618, 610 ÷ 987 ≈ 0.618. Angka 0.618 ini sebenarnya adalah kebalikan dari 1.618, dan membentuk level retracement Fibonacci yang paling penting, yaitu 61.8%.
Lalu, jika membagi satu angka dengan angka dua posisi di depannya, hasilnya mendekati 0.382. Contohnya 55 ÷ 89 ≈ 0.382, 377 ÷ 987 ≈ 0.382. 0.382 ini menjadi dasar matematis untuk level retracement 38.2%.
Jadi, rasio-rasio seperti 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6% yang sering muncul dalam trading semuanya berasal dari logika angka-angka ini.
Cara Membaca Garis Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement (juga disebut garis pembagian emas) adalah garis horizontal yang digambar berdasarkan dua titik harga—biasanya dari titik terendah ke tertinggi, atau sebaliknya. Garis-garis ini membantu Anda menemukan area di mana harga aset mungkin berhenti atau berbalik.
Contohnya pasangan EUR/USD: jika pasangan mata uang ini naik dari titik rendah ke 1.5, lalu turun kembali ke 0.354, ini menunjukkan bahwa koreksi mencapai 23.6%—dan persentase ini sesuai dengan rasio deret Fibonacci.
Contoh Praktis: Penerapan Fibonacci pada Harga Emas
Misalnya harga emas naik dari 1681 dolar ke 1807.93 dolar, dengan kenaikan 126.93 dolar. Untuk mencari level support menggunakan Fibonacci retracement:
Level 23.6%: 1807.93 - (126.93 × 0.236) = 1777.97 dolar
Level 38.2%: 1807.93 - (126.93 × 0.382) = 1759.44 dolar
Level 50%: 1807.93 - (126.93 × 0.5) = 1744.47 dolar
Level 61.8%: 1807.93 - (126.93 × 0.618) = 1729.49 dolar
Level 78.6%: 1807.93 - (126.93 × 0.786) = 1708.16 dolar
Posisi-posisi ini menjadi acuan Anda—di mana kemungkinan harga akan rebound, atau di mana harga mungkin terus turun, sehingga Anda sudah punya gambaran.
Dua Situasi Menggunakan Fibonacci Retracement dalam Trading
Dalam Tren Naik: Setelah harga naik tajam, mulai melakukan koreksi, trader perlu menghitung retracement dari titik A ke titik B untuk menemukan support potensial. Level 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 78.6% ini bisa menjadi titik rebound. Trader bisa menaruh order beli di level ini, menunggu harga rebound.
Dalam Tren Turun: Setelah harga turun tajam, trader dari titik tertinggi mencari area potensi rebound. Dalam proses ini, level Fibonacci retracement juga bisa menjadi level resistance yang menahan harga naik lebih jauh. Trader bisa menaruh order jual di level ini.
Dalam praktiknya, kebanyakan trader tidak hanya mengandalkan satu garis saja, tetapi menggabungkan Fibonacci retracement dengan indikator teknikal lain, seperti garis tren, moving average, atau pola grafik lain untuk mengonfirmasi sinyal.
Fibonacci Ekspansi: Menemukan Target Take Profit
Kalau Fibonacci retracement membantu Anda menemukan titik masuk, Fibonacci extension membantu menentukan kapan harus keluar.
Fibonacci extension didasarkan pada rasio emas yang sama, dengan level umum 100%, 161.8%, 200%, 261.8%, dan 423.6%. Yang paling penting adalah 161.8%, karena ini sesuai angka ajaib 1.618 dari deret Fibonacci.
Dalam tren naik, trader perlu menentukan tiga titik penting: titik X (harga terendah), titik A (harga tertinggi), dan titik B (level retracement Fibonacci tertentu). Setelah itu, bisa masuk beli di titik B, lalu mencari level C (berdasarkan level extension) untuk menetapkan target take profit.
Dalam tren turun, logikanya berlawanan: titik X adalah puncak, titik A adalah dasar, dan titik B adalah level retracement. Setelah short di titik B, gunakan level extension untuk menentukan target keluar.
Bagaimana Menggunakan Fibonacci Retracement Secara Efektif
Dua prinsip utama:
Pertama, gunakan untuk menemukan titik masuk. Dengan Fibonacci retracement, identifikasi support dan resistance, yang sering menjadi tempat harga berhenti atau berbalik.
Kedua, gunakan untuk menentukan target keluar. Dengan menggabungkan Fibonacci extension, prediksi level harga tertinggi atau terendah berikutnya sebagai target.
Proses trading lengkapnya: Fibonacci retracement memberi tahu Anda “masuk di sini”, Fibonacci extension memberi tahu “keluar di sana”. Kombinasi keduanya menciptakan strategi trading yang lengkap.
Ingat, ini hanyalah alat analisis teknikal, bukan rumus ajaib. Pasar selalu penuh kejutan, jadi sebaiknya dikombinasikan dengan metode analisis lain untuk meningkatkan keandalan sinyal.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menguasai Retracement Fibonacci: Aturan Emas yang Harus Dipahami oleh Trader Forex
Mengapa Trader Semuanya Menggunakan Fibonacci?
Di pasar forex, jika berbicara tentang alat analisis teknikal yang paling populer, indikator Fibonacci pasti masuk dalam tiga besar. Apa kehebatan alat ini? Singkatnya—ini dapat membantu Anda menemukan “titik kunci” rebound harga.
Banyak trader merasa penasaran: mengapa satu garis saja bisa memprediksi arah pasar? Di balik itu sebenarnya tersembunyi sebuah rahasia matematika. Deret Fibonacci ada di mana-mana dalam alam, dan pasar keuangan juga mengikuti pola ini. Inilah mengapa retracement Fibonacci bisa menjadi senjata ampuh di tangan trader.
Kode Matematika Pembagian Emas
Untuk memahami keajaiban retracement Fibonacci, pertama-tama harus tahu logika di balik angka-angkanya.
Deret Fibonacci sangat istimewa: setiap angka adalah jumlah dari dua angka sebelumnya. 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765… dan seterusnya.
Mengamati hubungan angka-angka ini, kita akan menemukan fenomena ajaib:
Dengan membagi satu angka dalam deret dengan angka sebelumnya, hasilnya sekitar 1.618. Misalnya 1597 ÷ 987 ≈ 1.618, 610 ÷ 377 ≈ 1.618. Angka 1.618 ini adalah rasio emas yang terkenal, dan menjadi dasar level retracement Fibonacci.
Sebaliknya, jika membagi satu angka dengan angka berikutnya, hasilnya sekitar 0.618. Seperti 144 ÷ 233 ≈ 0.618, 610 ÷ 987 ≈ 0.618. Angka 0.618 ini sebenarnya adalah kebalikan dari 1.618, dan membentuk level retracement Fibonacci yang paling penting, yaitu 61.8%.
Lalu, jika membagi satu angka dengan angka dua posisi di depannya, hasilnya mendekati 0.382. Contohnya 55 ÷ 89 ≈ 0.382, 377 ÷ 987 ≈ 0.382. 0.382 ini menjadi dasar matematis untuk level retracement 38.2%.
Jadi, rasio-rasio seperti 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6% yang sering muncul dalam trading semuanya berasal dari logika angka-angka ini.
Cara Membaca Garis Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement (juga disebut garis pembagian emas) adalah garis horizontal yang digambar berdasarkan dua titik harga—biasanya dari titik terendah ke tertinggi, atau sebaliknya. Garis-garis ini membantu Anda menemukan area di mana harga aset mungkin berhenti atau berbalik.
Contohnya pasangan EUR/USD: jika pasangan mata uang ini naik dari titik rendah ke 1.5, lalu turun kembali ke 0.354, ini menunjukkan bahwa koreksi mencapai 23.6%—dan persentase ini sesuai dengan rasio deret Fibonacci.
Contoh Praktis: Penerapan Fibonacci pada Harga Emas
Misalnya harga emas naik dari 1681 dolar ke 1807.93 dolar, dengan kenaikan 126.93 dolar. Untuk mencari level support menggunakan Fibonacci retracement:
Posisi-posisi ini menjadi acuan Anda—di mana kemungkinan harga akan rebound, atau di mana harga mungkin terus turun, sehingga Anda sudah punya gambaran.
Dua Situasi Menggunakan Fibonacci Retracement dalam Trading
Dalam Tren Naik: Setelah harga naik tajam, mulai melakukan koreksi, trader perlu menghitung retracement dari titik A ke titik B untuk menemukan support potensial. Level 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 78.6% ini bisa menjadi titik rebound. Trader bisa menaruh order beli di level ini, menunggu harga rebound.
Dalam Tren Turun: Setelah harga turun tajam, trader dari titik tertinggi mencari area potensi rebound. Dalam proses ini, level Fibonacci retracement juga bisa menjadi level resistance yang menahan harga naik lebih jauh. Trader bisa menaruh order jual di level ini.
Dalam praktiknya, kebanyakan trader tidak hanya mengandalkan satu garis saja, tetapi menggabungkan Fibonacci retracement dengan indikator teknikal lain, seperti garis tren, moving average, atau pola grafik lain untuk mengonfirmasi sinyal.
Fibonacci Ekspansi: Menemukan Target Take Profit
Kalau Fibonacci retracement membantu Anda menemukan titik masuk, Fibonacci extension membantu menentukan kapan harus keluar.
Fibonacci extension didasarkan pada rasio emas yang sama, dengan level umum 100%, 161.8%, 200%, 261.8%, dan 423.6%. Yang paling penting adalah 161.8%, karena ini sesuai angka ajaib 1.618 dari deret Fibonacci.
Dalam tren naik, trader perlu menentukan tiga titik penting: titik X (harga terendah), titik A (harga tertinggi), dan titik B (level retracement Fibonacci tertentu). Setelah itu, bisa masuk beli di titik B, lalu mencari level C (berdasarkan level extension) untuk menetapkan target take profit.
Dalam tren turun, logikanya berlawanan: titik X adalah puncak, titik A adalah dasar, dan titik B adalah level retracement. Setelah short di titik B, gunakan level extension untuk menentukan target keluar.
Bagaimana Menggunakan Fibonacci Retracement Secara Efektif
Dua prinsip utama:
Pertama, gunakan untuk menemukan titik masuk. Dengan Fibonacci retracement, identifikasi support dan resistance, yang sering menjadi tempat harga berhenti atau berbalik.
Kedua, gunakan untuk menentukan target keluar. Dengan menggabungkan Fibonacci extension, prediksi level harga tertinggi atau terendah berikutnya sebagai target.
Proses trading lengkapnya: Fibonacci retracement memberi tahu Anda “masuk di sini”, Fibonacci extension memberi tahu “keluar di sana”. Kombinasi keduanya menciptakan strategi trading yang lengkap.
Ingat, ini hanyalah alat analisis teknikal, bukan rumus ajaib. Pasar selalu penuh kejutan, jadi sebaiknya dikombinasikan dengan metode analisis lain untuk meningkatkan keandalan sinyal.