Inflasi sedang datang, investor harus tahu apa untuk melindungi uang mereka sendiri

Dalam masa ini, seluruh dunia sedang menghadapi kondisi ekonomi yang semakin menantang, terutama masalah inflasi yang berdampak pada investor, pengusaha, dan masyarakat umum. Artikel ini akan membantu Anda memahami secara mendalam tentang kondisi inflasi, penyebabnya, dan cara beradaptasi agar dampaknya terhadap keuangan Anda seminimal mungkin.

Apa itu Inflasi? Memahami Dasar-Dasarnya Sangat Penting

Inflasi berarti kondisi ekonomi di mana harga barang dan jasa cenderung meningkat secara terus-menerus dalam suatu periode tertentu. Dari sudut pandang lain, nilai uang tersebut menurun secara berkelanjutan, yang berarti di masa depan Anda harus membayar lebih banyak untuk membeli barang yang sama.

Contoh yang Jelas

Misalnya Anda memiliki uang 100 Baht, sebelumnya bisa membeli 2 piring nasi, tetapi setelah inflasi terjadi, uang 100 Baht hanya bisa membeli 1 piring nasi saja. Bayangkan beberapa dekade ke depan, harga satu piring nasi bisa mencapai 200 Baht atau lebih. Oleh karena itu, inflasi menjadi penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar saham, karena tingkat inflasi yang berubah akan berdampak langsung pada pergerakan indeks saham.

Siapa yang Mendapat Manfaat dari Inflasi?

Kelompok yang paling diuntungkan adalah pengusaha pribadi dan pedagang, karena mereka dapat menyesuaikan harga produk yang mereka jual sesuai kondisi inflasi. Pemegang saham yang terkait dengan bisnis yang diuntungkan dari inflasi, dan debitur yang dapat menggunakan uang yang “menyusut” untuk melunasi utang, berbeda dengan mereka yang menerima gaji tetap. Meskipun gaji naik, kenaikan tersebut biasanya lebih rendah dari tingkat inflasi.

Apa Penyebab Inflasi?

Secara umum, inflasi disebabkan oleh tiga faktor utama:

1. Permintaan yang meningkat lebih dari penawaran (Demand Pull Inflation)

Ketika konsumen membutuhkan lebih banyak barang dan jasa, tetapi penawaran di pasar tidak cukup, penjual akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menaikkan harga.

2. Biaya produksi yang meningkat (Cost Push Inflation)

Ketika produsen menghadapi kenaikan biaya produksi, seperti upah tenaga kerja, bahan baku, atau energi, mereka akan meneruskan biaya ini ke konsumen dengan menaikkan harga.

3. Peningkatan jumlah uang dalam sistem ekonomi (Printing Money Inflation)

Ketika pemerintah atau bank sentral mencetak uang lebih banyak dari yang diperlukan, jumlah uang dalam sistem meningkat, menyebabkan nilai uang menurun dan inflasi melonjak tak terkendali.

Alasan Saat Ini yang Menyebabkan Inflasi Meluas

Di tengah pemulihan ekonomi global pasca krisis, tanda-tanda yang dapat diamati adalah:

  • Kembali meningkatnya pengeluaran: Ketika negara-negara membuka kembali kota dan aktivitas, konsumen bergegas membeli barang kebutuhan, tetapi barang terbatas karena produksi masih terbatas.
  • Biaya bahan baku meningkat: Harga minyak, gas alam, logam, dan lain-lain meningkat secara signifikan.
  • Masalah rantai pasok: Kekurangan kontainer, chip semikonduktor, dan masalah pengangkutan meningkatkan biaya produksi.
  • Kebijakan pengeluaran pemerintah: Langkah-langkah stimulus ekonomi dari berbagai negara membantu menjaga permintaan tetap kuat.

Menurut data IMF per Januari 2567, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh sebesar 3.1% tahun ini dan 3.2% tahun depan, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, tetapi tetap di bawah rata-rata historis karena kebijakan moneter yang ketat.

Indeks Harga Konsumen (CPI) adalah alat ukur Inflasi

Cara Mengukur Inflasi

Setiap bulan, Kementerian Perdagangan Thailand mengumpulkan data harga dari 430 item barang dan jasa, lalu dihitung menjadi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index: CPI)

Tingkat inflasi yang menjadi target Bank of Thailand adalah membandingkan CPI tahun ini dengan tahun sebelumnya (Year-over-Year: YoY)

Data Inflasi Terbaru Thailand

Pada Januari 2567, indeks harga konsumen Thailand berada di angka 110.3, meningkat sebesar 0.3% dibandingkan Januari 2566 (tahun dasar 2562 = 100)

Tingkat inflasi umum (YoY) menurun menjadi 1.11%, menurun selama 4 bulan berturut-turut, dan terendah dalam 35 bulan terakhir.

Penyebab Penurunan:

  • Harga barang energi turun akibat kebijakan pengurangan biaya energi dari pemerintah
  • Harga makanan segar menurun, terutama sayuran dan daging, karena peningkatan hasil panen
  • Dasar perhitungan Januari 2566 sudah tinggi, sehingga perbandingan tahun ke tahun menjadi lebih rendah

Namun demikian, indeks harga konsumen (MoM) meningkat 0.02% dibandingkan Desember 2566, karena kenaikan harga di kategori lain selain makanan, seperti bahan bakar minyak, listrik, dan tarif transportasi.

Inflasi Berbeda dengan Deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu kondisi ekonomi di mana harga barang dan jasa menurun secara terus-menerus.

Tabel Perbandingan

Karakteristik Inflasi Deflasi
Tingkat harga Naik Turun
Nilai uang Menurun Meningkat
Daya beli Melemah Menguat
Dampak terhadap ekonomi Positif dalam tingkat sedang Berbahaya bagi pertumbuhan

Kedua kondisi, inflasi dan deflasi yang ekstrem, merupakan kondisi yang tidak diinginkan bagi ekonomi. Jika inflasi sangat tinggi, bisa berubah menjadi Hyper Inflation, yaitu kondisi di mana inflasi melonjak sangat cepat dan tidak terkendali.

Bagaimana Inflasi Mempengaruhi Masyarakat, Negara, dan Kehidupan Sehari-hari

Dampak terhadap masyarakat umum

Biaya hidup melambung: Ketika inflasi tinggi, harga barang dan jasa kebutuhan pokok seperti makanan, energi, dan bahan bakar menjadi mahal di akhir bulan.

Daya beli masyarakat menurun: Meskipun gaji naik, kenaikan tersebut biasanya tidak cukup mengikuti inflasi, sehingga konsumen bisa membeli lebih sedikit barang.

Dampak terhadap pengusaha dan bisnis

Biaya meningkat dan penjualan menurun: Pengusaha menghadapi kenaikan biaya bahan baku dan energi, sementara harga barang naik, sehingga konsumen membeli lebih sedikit.

Penurunan investasi: Pengusaha mungkin menunda ekspansi bisnis, pembelian alat baru, dan mengurangi jumlah karyawan.

Dampak terhadap ekonomi negara

Risiko stagflasi: Kondisi di mana ekonomi tumbuh lambat tetapi inflasi tetap tinggi, sangat tidak diinginkan.

Penurunan GDP: Ketika masyarakat mengurangi pengeluaran, bisnis menjual lebih sedikit, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurun.

Contoh perubahan harga barang

Berikut contoh perubahan harga barang pokok di Thailand:

Barang Tahun 2564 Tahun 2565 Tahun 2566 Tahun 2567
Daging babi merah 137.5 บาท/กก. 205 บาท/กก. 125 บาท/กก. 133 บาท/กก.
Dada ayam 67.5 บาท/กก. 105 บาท/กก. 80 บาท/กก. 80 บาท/กก.
Chili kecil 45 บาท/กก. 185 บาท/กก. 200 บาท/กก. 50-250 บาท/กก.
Solar diesel 28.29 บาท/ลิตร 34.94 บาท/ลิตร 33.44 บาท/ลิตร 40.24 บาท/ลิตร
Gasohol 28.75 บาท/ลิตร 37.15 บาท/ลิตร 35.08 บาท/ลิตร 39.15 บาท/ลิตร

Sejarah Inflasi Thailand

Melacak sejarah inflasi Thailand membantu kita memahami siklusnya:

  • ปี 2517: Inflasi melewati 24.3% karena perang Israel-Arab menyebabkan harga minyak melonjak
  • ปี 2523: Inflasi mencapai 20% akibat perang Irak-Iran
  • ปี 2540: Krisis ekonomi Thailand menyebabkan nilai Baht melemah, inflasi mencapai 7.89%
  • ปี 2551: Inflasi melewati 5.51%
  • ปี 2565: Inflasi mencapai 7.10% setelah perang Rusia-Ukraina mengacaukan pasar minyak

Siapa yang Mendapat Manfaat dan Siapa yang Dirugikan dari Inflasi

Kelompok yang Mendapat Keuntungan

Pengusaha dan pemilik bisnis – dapat menyesuaikan harga sesuai inflasi ✅ Pemegang saham – keuntungan meningkat saat perusahaan menjual barang lebih mahal ✅ Pengusaha minyak dan gas – contohnya, PTT Public Company Limited, pada semester pertama 2565 memperoleh laba bersih 64.419 juta Baht, tumbuh 12.7% dibanding tahun sebelumnya ✅ Debitur – inflasi mengurangi nilai utang mereka

( Kelompok yang Dirugikan

Karyawan tetap – gaji naik lebih lambat, tetapi biaya hidup meningkat ❌ Penabung uang – nilai tabungan berkurang, bunga deposito rendah ❌ Kreditur – uang yang mereka terima berkurang nilainya ❌ Pendapatan tetap – daya beli menyusut

Kelebihan dan Kekurangan Inflasi

) Kelebihan

Peningkatan lapangan kerja: Saat ekonomi tumbuh, bisnis membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk memenuhi permintaan.

Peredaran uang yang lancar: Inflasi yang moderat mendorong masyarakat berbelanja lebih banyak, sehingga uang beredar lebih aktif.

Pengurangan pengangguran: Saat bisnis berkembang, kebutuhan investasi dan tenaga kerja meningkat.

Kekurangan

Hyper Inflation: Inflasi yang sangat cepat menyebabkan harga barang melambung, konsumsi menurun, penjualan bisnis menurun, dan mungkin mengurangi jumlah karyawan.

Daya beli menurun: Jika orang menabung dan tidak berinvestasi, nilai uang mereka akan berkurang seiring waktu.

Ketidakstabilan keuangan: Spekulasi dan investasi berisiko tinggi dalam aset tertentu untuk mencari keuntungan.

Ketika Inflasi Mulai Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan

1. Rencanakan Investasi yang Tepat

Dalam kondisi inflasi, bunga deposito rendah, jadi menyimpan uang di bank mungkin bukan solusi terbaik. Pertimbangkan berinvestasi di aset yang memberikan hasil lebih tinggi.

2. Hindari Utang yang Tidak Menghasilkan Pendapatan

Sebelum meminjam, pikirkan apakah uang tersebut akan digunakan untuk menambah nilai atau tidak. Hindari utang yang tidak memberikan hasil.

3. Bangun Posisi di Aset Stabil

  • Emas: Memiliki nilai intrinsik dan biasanya bergerak searah dengan inflasi.
  • Properti: Sewa meningkat mengikuti inflasi, merupakan investasi yang relatif stabil.
  • Obligasi terkait inflasi ###Inflation Linked Bond###: Memberikan hasil yang menyesuaikan dengan tingkat inflasi yang berubah.

( 4. Pantau Berita dan Data Ekonomi Secara Ketat

Inflasi adalah faktor penting yang mempengaruhi keputusan investasi. Analisis informasi dan sinyal perubahan ekonomi secara terus-menerus sangat dianjurkan.

Apa yang Harus Diinvestasikan Saat Inflasi Terjadi

) Saham yang Mendapat Manfaat

Saham bank: Ketika suku bunga naik, margin bunga bank meningkat, sehingga laba meningkat.

Saham asuransi: Perusahaan asuransi berinvestasi dalam obligasi pemerintah yang hasilnya meningkat mengikuti kenaikan suku bunga.

Saham energi: Inflasi yang dipicu harga minyak tinggi, perusahaan minyak dan gas mendapatkan keuntungan besar.

Saham makanan: Produk konsumsi yang dibutuhkan orang, memiliki kekuatan tawar yang tinggi.

Instrumen Lainnya

Emas: Cari keuntungan dari emas, salah satu metode populer adalah trading CFD yang memungkinkan spekulasi naik turun tanpa harus memegang emas fisik.

Reksa dana properti: Investasi dalam proyek properti jika dana mencukupi.

Rekening tabungan berbunga tinggi: Deposito jangka panjang ###12-36 bulan### dengan bunga lebih tinggi dari biasanya.

Kesimpulan

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang alami, tetapi jika terjadi dalam tingkat yang moderat, dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Namun demikian, saat inflasi muncul seperti sekarang, investor harus bersiap dengan perencanaan investasi yang matang, memilih aset yang tepat, dan selalu mengikuti berita ekonomi. Yang terpenting, harus memahami inflasi terlebih dahulu agar dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan melindungi uang Anda secara efektif.

HYPER3.83%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)