Apa itu tingkat deviasi, mengapa trader selalu menggunakannya?
Tingkat deviasi (BIAS) adalah alat yang umum digunakan dalam analisis teknikal, pada dasarnya adalah menampilkan tingkat penyimpangan harga saat ini dari garis rata-rata bergerak dalam bentuk persentase. Sederhananya, ini mencerminkan seberapa “aneh” harga—seberapa jauh dari garis rata-rata.
Contoh nyata: di dunia kripto sering terlihat suatu koin melonjak 50% dalam waktu singkat, saat itu trader ritel mulai panik jual, khawatir puncaknya sudah lewat. Pada saat yang sama, ada yang melihat harga turun sangat tajam, malah mulai membeli di dasar. Logika di balik perilaku ekstrem ini, indikator tingkat deviasi dapat mengkuantifikasi.
Peran utama tingkat deviasi adalah menangkap fluktuasi harga yang berlebihan, dan mendeteksi sinyal pembalikan secara dini. Ketika harga menyimpang terlalu jauh dari garis rata-rata, kekuatan untuk kembali ke garis tersebut akan semakin kuat.
Bagaimana cara menghitung tingkat deviasi? Rumus sederhana bisa selesai
Metode perhitungannya sebenarnya tidak rumit:
Tingkat deviasi N hari = (Harga penutupan hari ini - Harga rata-rata bergerak N hari) / Harga rata-rata bergerak N hari × 100
Kuncinya adalah memahami harga rata-rata bergerak N hari—yaitu nilai rata-rata harga selama N hari terakhir. Misalnya, garis rata-rata 5 hari adalah rata-rata harga 5 hari terakhir; garis 10 hari adalah rata-rata harga 10 hari terakhir.
Tingkat deviasi dari periode berbeda memiliki kegunaan masing-masing. Periode singkat (5 hari, 6 hari) bereaksi cepat tetapi cenderung menghasilkan noise, periode panjang (30 hari, 60 hari) lebih stabil tetapi reaksi lebih lambat. Sebagian besar trader akan melihat beberapa periode sekaligus untuk analisis komprehensif.
Bagaimana memahami deviasi positif dan negatif? Ini inti
Deviasi positif = harga di atas garis rata-rata, menunjukkan tren naik. Nilai positif semakin besar, artinya kenaikan jangka pendek semakin besar, profit-taking semakin banyak, tekanan jual semakin besar
Deviasi negatif = harga di bawah garis rata-rata, menunjukkan tren turun. Nilai negatif semakin besar, artinya penurunan semakin dalam, peluang bottoming semakin baik, keinginan untuk menutup posisi short semakin kuat
Singkatnya: deviasi positif terlalu besar → ada yang ingin ambil keuntungan; deviasi negatif terlalu besar → ada yang ingin menampung posisi.
Bagaimana menggunakan tingkat deviasi untuk mencari titik beli/jual? Standar praktisnya datang
Ini bagian yang paling banyak dipertanyakan. Berdasarkan kekuatan pasar, atur garis peringatan berbeda:
Dalam pasar yang lemah:
Deviasi ≥ +5 → sinyal overbought, pertimbangkan jual atau kurangi posisi
Deviasi ≤ -5 → sinyal oversold, pertimbangkan beli atau tambah posisi
Dalam pasar yang kuat:
Deviasi ≥ +10 → sinyal overbought, bisa keluar secara moderat
Deviasi ≤ -10 → sinyal oversold, bisa masuk saat harga rendah
Kunci: angka-angka ini bukan sinyal beli/jual mutlak, melainkan acuan. Harus dikombinasikan dengan tren harga, volume, indikator lain untuk analisis menyeluruh.
Bagaimana mengatur tingkat deviasi agar efektif?
Penggunaan tingkat deviasi di platform trading sangat mudah:
Buka grafik candlestick, di kolom indikator teknikal pilih “Tingkat Deviasi” atau “BIAS”
Biasanya sistem secara default menggunakan parameter umum seperti 5 hari, 10 hari, 24 hari
Jika ingin kustom, ubah parameter di pengaturan indikator
Saran:
Coba pakai parameter default dulu, kenali karakter indikator
Sesuaikan parameter sesuai instrumen dan periode waktu tradingmu
Aktifkan fitur peringatan harga, agar saat deviasi melewati batas, kamu langsung diingatkan
Poin penting yang harus diketahui tentang tingkat deviasi
Jangan pernah anggap tingkat deviasi sebagai alat serba bisa:
Masalah lag: tingkat deviasi didasarkan garis rata-rata bergerak, yang sendiri memiliki lag. Saat harga melonjak atau jatuh cepat, reaksi tingkat deviasi mungkin tidak cukup cepat
Tidak berguna dalam kondisi sideways: jika harga berfluktuasi dalam range tertentu, tingkat deviasi akan naik turun, menghasilkan banyak sinyal palsu
Perbedaan besar antar kapitalisasi pasar: koin dengan kapitalisasi besar lebih akurat dalam tingkat deviasi, sedangkan koin kecil lebih mudah dimanipulasi, indikator bisa gagal
Cara penggunaan tingkat deviasi yang benar: agar profesional
Harus dipadukan dengan indikator lain. Menggunakan tingkat deviasi sendiri mudah tertipu. Biasanya dipadukan dengan:
Bollinger Bands (untuk membantu menilai rentang fluktuasi)
Pemilihan parameter sangat penting. Terlalu pendek bisa menyebabkan overtrading, terlalu panjang bisa melewatkan peluang. Sesuaikan dengan periode tradingmu, misalnya grafik 5 menit dan grafik harian tentu berbeda parameternya
Gabungkan analisis fundamental. Proyek bagus saat oversold biasanya cepat rebound, proyek buruk bisa terus turun. Jangan bergantung sepenuhnya pada indikator teknikal
Terapkan stop loss dan take profit. Meski tingkat deviasi menunjukkan sinyal pembalikan, tetap harus ada batas risiko. Jangan serakah bertaruh besar saat sinyal muncul
Ringkasan sederhana: tingkat deviasi adalah alat bantu yang bagus, tapi bukan jaminan mutlak. Gabungkan dengan metode analisis lain agar tingkat keberhasilan trading meningkat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana cara menggunakan indikator deviasi? Menguasai standar titik beli dan jual ini akan membuat Anda lebih sedikit tersandung.
Apa itu tingkat deviasi, mengapa trader selalu menggunakannya?
Tingkat deviasi (BIAS) adalah alat yang umum digunakan dalam analisis teknikal, pada dasarnya adalah menampilkan tingkat penyimpangan harga saat ini dari garis rata-rata bergerak dalam bentuk persentase. Sederhananya, ini mencerminkan seberapa “aneh” harga—seberapa jauh dari garis rata-rata.
Contoh nyata: di dunia kripto sering terlihat suatu koin melonjak 50% dalam waktu singkat, saat itu trader ritel mulai panik jual, khawatir puncaknya sudah lewat. Pada saat yang sama, ada yang melihat harga turun sangat tajam, malah mulai membeli di dasar. Logika di balik perilaku ekstrem ini, indikator tingkat deviasi dapat mengkuantifikasi.
Peran utama tingkat deviasi adalah menangkap fluktuasi harga yang berlebihan, dan mendeteksi sinyal pembalikan secara dini. Ketika harga menyimpang terlalu jauh dari garis rata-rata, kekuatan untuk kembali ke garis tersebut akan semakin kuat.
Bagaimana cara menghitung tingkat deviasi? Rumus sederhana bisa selesai
Metode perhitungannya sebenarnya tidak rumit:
Tingkat deviasi N hari = (Harga penutupan hari ini - Harga rata-rata bergerak N hari) / Harga rata-rata bergerak N hari × 100
Kuncinya adalah memahami harga rata-rata bergerak N hari—yaitu nilai rata-rata harga selama N hari terakhir. Misalnya, garis rata-rata 5 hari adalah rata-rata harga 5 hari terakhir; garis 10 hari adalah rata-rata harga 10 hari terakhir.
Tingkat deviasi dari periode berbeda memiliki kegunaan masing-masing. Periode singkat (5 hari, 6 hari) bereaksi cepat tetapi cenderung menghasilkan noise, periode panjang (30 hari, 60 hari) lebih stabil tetapi reaksi lebih lambat. Sebagian besar trader akan melihat beberapa periode sekaligus untuk analisis komprehensif.
Bagaimana memahami deviasi positif dan negatif? Ini inti
Singkatnya: deviasi positif terlalu besar → ada yang ingin ambil keuntungan; deviasi negatif terlalu besar → ada yang ingin menampung posisi.
Bagaimana menggunakan tingkat deviasi untuk mencari titik beli/jual? Standar praktisnya datang
Ini bagian yang paling banyak dipertanyakan. Berdasarkan kekuatan pasar, atur garis peringatan berbeda:
Dalam pasar yang lemah:
Dalam pasar yang kuat:
Kunci: angka-angka ini bukan sinyal beli/jual mutlak, melainkan acuan. Harus dikombinasikan dengan tren harga, volume, indikator lain untuk analisis menyeluruh.
Bagaimana mengatur tingkat deviasi agar efektif?
Penggunaan tingkat deviasi di platform trading sangat mudah:
Saran:
Poin penting yang harus diketahui tentang tingkat deviasi
Jangan pernah anggap tingkat deviasi sebagai alat serba bisa:
Cara penggunaan tingkat deviasi yang benar: agar profesional
Harus dipadukan dengan indikator lain. Menggunakan tingkat deviasi sendiri mudah tertipu. Biasanya dipadukan dengan:
Pemilihan parameter sangat penting. Terlalu pendek bisa menyebabkan overtrading, terlalu panjang bisa melewatkan peluang. Sesuaikan dengan periode tradingmu, misalnya grafik 5 menit dan grafik harian tentu berbeda parameternya
Gabungkan analisis fundamental. Proyek bagus saat oversold biasanya cepat rebound, proyek buruk bisa terus turun. Jangan bergantung sepenuhnya pada indikator teknikal
Terapkan stop loss dan take profit. Meski tingkat deviasi menunjukkan sinyal pembalikan, tetap harus ada batas risiko. Jangan serakah bertaruh besar saat sinyal muncul
Ringkasan sederhana: tingkat deviasi adalah alat bantu yang bagus, tapi bukan jaminan mutlak. Gabungkan dengan metode analisis lain agar tingkat keberhasilan trading meningkat.