Kekacauan baru-baru ini terkait dengan pemalsuan data ekonomi telah kembali menjadi sorotan, kali ini banyak orang mulai memikirkan satu pertanyaan: Ketika statistik resmi sudah tidak dapat dipercaya, seberapa banyak dasar kepercayaan dari sistem keuangan TradFi yang tersisa?

Sebagai contoh di Amerika Serikat, tingkat pengangguran dan data inflasi adalah indikator kunci yang sering digunakan untuk mengarahkan arah kebijakan. Namun, begitu data tersebut tidak akurat, ekspektasi pasar akan terdistorsi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan aliran modal menjadi kacau. Ketidakpastian ini menyebar, dan akan membuat investor meninjau kembali strategi alokasi aset.

Sepanjang sejarah, setiap kali terjadi pergeseran besar dalam kebijakan ekonomi atau krisis kredit, aset safe-haven selalu mengalami aliran masuk. Emas demikian, Bitcoin juga tidak terkecuali. Sebagai aset digital yang tidak bergantung pada lembaga pusat untuk diterbitkan dan transaksi yang sepenuhnya transparan, Bitcoin sering kali menarik minat investor institusi dan individu saat situasi politik dan ekonomi menjadi tidak stabil. Kali ini juga tidak terkecuali — ketika data ekonomi tradisional sulit dipercaya, aset yang dapat diverifikasi di blockchain menjadi lebih menarik.

Kami telah melihat beberapa gelombang siklus serupa. Setiap kali risiko makro meningkat, likuiditas Bitcoin meningkat secara signifikan, dan mata uang utama mengikuti tren naik. Investor institusi akan meningkatkan kepemilikan aset kripto untuk mengatasi ekspektasi inflasi, dan investor ritel juga mulai memperhatikan bidang ini.

Namun, perlu dijelaskan bahwa pasar kripto itu sendiri juga memiliki risiko. Krisis kepercayaan kebijakan dapat meningkatkan permintaan Bitcoin, tetapi ini tidak berarti bahwa dalam jangka pendek harganya dapat melonjak secara signifikan. Pasar tetap bergantung pada berbagai faktor seperti likuiditas keseluruhan, sikap regulasi, dan perkembangan teknologi.

Poin utama adalah: ketika dasar kredit dari sistem keuangan tradisional dipertanyakan, aset on-chain yang terdesentralisasi menjadi relatif lebih stabil dan lebih transparan. Ini adalah logika mendasar keberadaan aset kripto dalam jangka panjang, dan juga mengapa ketidakpastian makro sering menjadi katalis bagi Bitcoin.