Stagflasi menggambarkan periode ekonomi paradoks di mana dua tren yang biasanya berlawanan ada secara bersamaan: di satu sisi, aktivitas ekonomi melambat, perusahaan mengurangi investasi mereka, dan daya beli konsumen menurun; di sisi lain, ada peningkatan harga barang dan jasa yang terus menerus dan tak terhindarkan. Seolah-olah ekonomi membeku sementara dompet Anda secara bersamaan kosong.
Bagaimana mekanisme berbahaya ini diterapkan
Ketika suatu ekonomi mulai stagnasi, perusahaan mengalami penurunan profitabilitas. Mereka mengurangi produksi, memotong pekerjaan, dan lebih sedikit gaji yang dibagikan. Pada pandangan pertama, ini seharusnya memperlambat inflasi. Namun, ada elemen pengganggu: guncangan eksternal yang tiba-tiba, seperti peningkatan drastis biaya minyak atau bahan baku penting. Kenaikan biaya produksi ini menciptakan lingkaran inflasi yang langsung diteruskan perusahaan ke harga konsumen.
Hasilnya sangat merugikan bagi rumah tangga: belanja Anda semakin mahal, energi menjadi lebih mahal, bahkan pembelian online juga mengalami kenaikan. Sementara itu, peluang kerja semakin langka, gaji terhenti, dan uang Anda semakin sedikit nilainya.
Berbagai asal-usul dari sebuah krisis yang mengintai
Beberapa faktor dapat memicu stagflasi. Pengelolaan kebijakan moneter yang buruk, gangguan mendadak dalam pasokan sumber daya kritis, atau guncangan eksternal yang tidak terduga adalah beberapa penyebab yang mungkin. Kebijakan ekonomi yang tidak terukur dengan baik juga dapat mengubah perlambatan sederhana menjadi stagflasi yang nyata.
Pengalaman tahun 1970-an: pelajaran yang masih relevan
Sejarah ekonomi dunia mengalami periode yang menonjol pada tahun 1970-an: stagflasi parah yang mengguncang ekonomi maju. Selama dekade ini, guncangan minyak berturut-turut menciptakan badai sempurna. Inflasi melambung sementara pertumbuhan ekonomi anjlok. Pemerintah dihadapkan pada dilema yang tak terpecahkan: menerapkan langkah-langkah stimulus berisiko memperburuk inflasi, sementara mengurangi belanja publik akan memperdalam resesi.
Tingkat suku bunga dinaikkan dalam upaya untuk mengendalikan inflasi, tetapi pendekatan ini memiliki biaya manusia dan ekonomi yang signifikan. Tahun 1970-an dengan jelas menggambarkan mengapa stagflasi tetap menjadi mimpi buruk bagi para pengambil keputusan ekonomi.
Keluar dari Kebuntuan: Sebuah Latihan Keseimbangan yang Berbahaya
Memerangi stagflasi tidak seperti intervensi ekonomi lainnya. Obat-obatan konvensional gagal. Menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi berisiko mempercepat inflasi. Mengurangi jumlah uang untuk mengendalikan harga bisa memperdalam stagnasi. Pemerintah harus merancang strategi canggih yang menggabungkan pengendalian harga dan langkah-langkah pertumbuhan yang terarah, suatu keseimbangan yang rumit yang dapat dibandingkan dengan berjalan di atas tali.
Itulah sebabnya stagflasi tetap menjadi salah satu skenario yang paling ditakuti dalam ekonomi global, dan mengapa studi tentang definisi stagflasi ini dan mekanismenya tetap penting untuk memahami siklus ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketika ekonomi terjebak: memahami stagflasi dan tantangannya
Definisi kompleks untuk fenomena yang mengganggu
Stagflasi menggambarkan periode ekonomi paradoks di mana dua tren yang biasanya berlawanan ada secara bersamaan: di satu sisi, aktivitas ekonomi melambat, perusahaan mengurangi investasi mereka, dan daya beli konsumen menurun; di sisi lain, ada peningkatan harga barang dan jasa yang terus menerus dan tak terhindarkan. Seolah-olah ekonomi membeku sementara dompet Anda secara bersamaan kosong.
Bagaimana mekanisme berbahaya ini diterapkan
Ketika suatu ekonomi mulai stagnasi, perusahaan mengalami penurunan profitabilitas. Mereka mengurangi produksi, memotong pekerjaan, dan lebih sedikit gaji yang dibagikan. Pada pandangan pertama, ini seharusnya memperlambat inflasi. Namun, ada elemen pengganggu: guncangan eksternal yang tiba-tiba, seperti peningkatan drastis biaya minyak atau bahan baku penting. Kenaikan biaya produksi ini menciptakan lingkaran inflasi yang langsung diteruskan perusahaan ke harga konsumen.
Hasilnya sangat merugikan bagi rumah tangga: belanja Anda semakin mahal, energi menjadi lebih mahal, bahkan pembelian online juga mengalami kenaikan. Sementara itu, peluang kerja semakin langka, gaji terhenti, dan uang Anda semakin sedikit nilainya.
Berbagai asal-usul dari sebuah krisis yang mengintai
Beberapa faktor dapat memicu stagflasi. Pengelolaan kebijakan moneter yang buruk, gangguan mendadak dalam pasokan sumber daya kritis, atau guncangan eksternal yang tidak terduga adalah beberapa penyebab yang mungkin. Kebijakan ekonomi yang tidak terukur dengan baik juga dapat mengubah perlambatan sederhana menjadi stagflasi yang nyata.
Pengalaman tahun 1970-an: pelajaran yang masih relevan
Sejarah ekonomi dunia mengalami periode yang menonjol pada tahun 1970-an: stagflasi parah yang mengguncang ekonomi maju. Selama dekade ini, guncangan minyak berturut-turut menciptakan badai sempurna. Inflasi melambung sementara pertumbuhan ekonomi anjlok. Pemerintah dihadapkan pada dilema yang tak terpecahkan: menerapkan langkah-langkah stimulus berisiko memperburuk inflasi, sementara mengurangi belanja publik akan memperdalam resesi.
Tingkat suku bunga dinaikkan dalam upaya untuk mengendalikan inflasi, tetapi pendekatan ini memiliki biaya manusia dan ekonomi yang signifikan. Tahun 1970-an dengan jelas menggambarkan mengapa stagflasi tetap menjadi mimpi buruk bagi para pengambil keputusan ekonomi.
Keluar dari Kebuntuan: Sebuah Latihan Keseimbangan yang Berbahaya
Memerangi stagflasi tidak seperti intervensi ekonomi lainnya. Obat-obatan konvensional gagal. Menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi berisiko mempercepat inflasi. Mengurangi jumlah uang untuk mengendalikan harga bisa memperdalam stagnasi. Pemerintah harus merancang strategi canggih yang menggabungkan pengendalian harga dan langkah-langkah pertumbuhan yang terarah, suatu keseimbangan yang rumit yang dapat dibandingkan dengan berjalan di atas tali.
Itulah sebabnya stagflasi tetap menjadi salah satu skenario yang paling ditakuti dalam ekonomi global, dan mengapa studi tentang definisi stagflasi ini dan mekanismenya tetap penting untuk memahami siklus ekonomi.