Bank sentral kembali mengubah kebijakan. Tapi kali ini, aroma yang keluar sedikit berbeda.

Seluruh dunia sedang mengawasi kapan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga, sementara Bank of Japan justru kemarin melempar bom—memilih untuk tetap diam untuk kali keenam berturut-turut. Saat orang lain menurunkan suku bunga, dia justru berdiri di sisi lain.

Seberapa kuat reaksi pasar? Bitcoin melonjak dari 90350 langsung jatuh, sempat menembus 85000, dengan volatilitas harian lebih dari 5000 poin. Ini bukan kebetulan, melainkan bahasa harga yang mengekspresikan kecemasan: Federal Reserve ingin melonggarkan kebijakan, sementara Bank of Japan justru mengerem, perbedaan kebijakan kedua bank sentral ini sangat mencolok.

**Situasi Memalukan Bank of Japan**

Jelasnya, Bank of Japan saat ini terjebak di tengah. Secara kasat mata diam saja, tapi di dalam sudah ada suara untuk menaikkan suku bunga. Masalahnya, kondisi ekonomi terlalu rumit—ketidakpastian global membuat mereka enggan terlalu cepat, tapi utang domestik yang besar ini tidak bisa diabaikan.

Melihat ke belakang, pada Maret 2024 mereka baru saja mengakhiri era suku bunga negatif selama 8 tahun, dan pada Juli mereka menambah satu kali lagi. Setelah itu, tidak ada apa-apa lagi, berhenti sementara sampai sekarang. Ketegangan ini langsung tercermin dalam suasana pasar—semua tahu bahwa Jepang akhirnya akan menormalisasi kebijakan moneter, tapi kapan dan bagaimana, siapa yang tahu pasti.

**Aturan permainan likuiditas diam-diam diubah**

Ini yang menjadi kunci. Kebijakan bank sentral tidak lagi satu arah, melainkan semakin berbeda-beda. Apa artinya ini bagi pasar kripto? Artinya era injeksi likuiditas besar-besaran mungkin benar-benar sudah berakhir. Dulu, semua bank sentral punya satu nada, likuiditas sangat bisa diprediksi. Sekarang, bank sentral berbeda-beda, investor harus belajar mencari peluang di tengah ketidakpastian ini.