Mengapa orang yang memahami siklus ekonomi kurang berjuang puluhan tahun dibandingkan investor biasa?

Question

Memahami pola pasar, maka kita bisa mengikuti arusnya. Banyak investor yang mengalami kerugian, penyebab utamanya bukanlah salah memilih jenis koin atau salah waktu, melainkan tidak menyadari di tahap siklus ekonomi mana mereka berada.

Mengapa Siklus Ada? Logika Dasar Fluktuasi Ekonomi

Pembentukan siklus ekonomi berasal dari dua kontradiksi inti: ketidakcocokan antara pengeluaran investasi satu kali dan pengembalian pendapatan secara bertahap, serta ketegangan antara biaya pasti dan hasil tidak pasti di masa depan.

Secara lebih intuitif, ini adalah konflik antara keterlambatan pasokan dan perubahan permintaan yang cepat. Orang bisa memutuskan dalam semalam untuk menambah konsumsi daging, tetapi siklus peternakan babi membutuhkan waktu setengah tahun; perusahaan bisa dengan cepat memutuskan untuk memperbesar investasi panel surya, tetapi pembangunan pabrik memerlukan waktu hingga dua tahun. Ketidakcocokan waktu ini menyebabkan munculnya pergantian siklus kekurangan dan kelebihan pasokan secara bergantian.

Kerangka Siklus Tiga Lapisan: Dari Siklus Pendek ke Siklus Panjang

Siklus Pendek (Siklus Kitchin: 3-5 tahun)

Pada tahun 1923, ahli statistik Inggris Kitchin menemukan bahwa ekonomi mengalami fluktuasi siklus pendek sekitar 40 bulan berdasarkan data selama satu abad di Inggris dan Amerika. Perubahan stok barang jadi di China juga membuktikan pola ini.

Penggerak utama siklus pendek adalah stok: saat pasokan kurang, pengusaha secara aktif menambah stok → setelah permintaan terpenuhi, stok secara pasif dikurangi → kelebihan pasokan menyebabkan pengurangan stok secara aktif → akhirnya stok dikurangi secara pasif. Bersamaan dengan proses ini, harga aset juga akan berfluktuasi, dan investor yang membeli di dasar dan menjual di puncak secara alami akan mendapatkan keuntungan.

Siklus Menengah (Siklus Juglar: 8-10 tahun)

Ekonom Prancis Juglar mengusulkan pada tahun 1860 bahwa ekonomi berputar mengikuti jalur kemakmuran → krisis → depresi, dengan siklus rata-rata 9-10 tahun.

Penggerak utama siklus menengah adalah pembaruan aset tetap. Peralatan mengalami depresiasi, efisiensi menurun, dan setelah jangka waktu tertentu harus diperbarui. Menurut standar akuntansi, masa manfaat aset produksi sekitar 10 tahun. Ketika perusahaan secara kolektif memperbarui peralatan, ekonomi akan meningkat; setelah pembaruan selesai, permintaan akan menyusut tajam, dan ekonomi memasuki siklus penurunan.

Ada juga siklus 20 tahun yang disebut siklus Kuznets, terkait pasar properti. Membeli rumah pertama di usia 20-an, memperbaiki rumah di usia 40-an, dan setelah 20 tahun generasi berikutnya dewasa dan membutuhkan rumah lagi, membentuk siklus investasi properti yang teratur.

Siklus Panjang (Siklus Kondratiev: 50 tahun)

Pada tahun 1925, ekonom Rusia Kondratiev menganalisis data harga, suku bunga, perdagangan selama lebih dari satu abad, dan menemukan fluktuasi siklus panjang rata-rata 50 tahun.

Siklus Kondratiev lengkap meliputi empat tahap: tahap pemulihan, masa kemakmuran, masa kemerosotan, dan masa depresi. Bubble teknologi biasanya menandai puncak kemakmuran, dan reformasi di sisi pasokan sering kali menandai masuknya ke masa depresi global.

Epik Kekayaan yang Disaksikan oleh Lima Siklus Kondratiev

Gelombang pertama (1780-1840): Mesin uap dan mesin tekstil mendorong Revolusi Industri, keluarga Rothschild memperluas kekayaannya secara pesat.

Gelombang kedua (1840-1910): Pembangunan rel kereta api, mesin pembakaran dalam, industri baja, keluarga Rockefeller meraih akumulasi awal melalui bisnis minyak.

Gelombang ketiga (1910-1970): Era elektrifikasi, kimia berat, industri mobil, keluarga Ford menciptakan legenda.

Gelombang keempat (1970-2030): Gelombang internet, elektronik, teknologi komunikasi, tokoh seperti Bill Gates dan pengusaha teknologi lainnya menciptakan kekayaan tanpa tanding.

Gelombang kelima (diperkirakan 2020-an hingga pertengahan abad ini): Teknologi terdepan seperti kecerdasan buatan, energi baru, ilmu kehidupan, dipicu oleh inovasi terbaru, diperkirakan akan melampaui kekayaan dari empat gelombang sebelumnya dan membawa perubahan besar dalam sejarah manusia.

Ramalan Zhou Jintao dan Masa Depresi 2016-2026

Almarhum ekonom Zhou Jintao pernah menyatakan bahwa “Kehidupan kaya raya bergantung pada siklus Kondratiev,” menekankan bahwa akumulasi kekayaan bukan semata-mata kemampuan individu, melainkan peluang yang diberikan oleh siklus ekonomi. Ia percaya, dalam hidup seseorang secara teori ada tiga peluang Kondratiev, dan menangkap satu saja sudah cukup untuk menjadi kelas menengah.

Zhou Jintao melakukan penentuan waktu siklus Kondratiev secara akurat:

1975-1982: tahap depresi dari siklus sebelumnya
Sejak 1982: siklus Kondratiev mulai bangkit kembali
1991-1994: gelembung teknologi AS, menandai awal masa kemakmuran
2004-2008: masa keemasan siklus
2004-2015: masa kemerosotan
2016-2026: tahap depresi

2025-2026: Titik Peralihan Antara Siklus Lama dan Baru

Menurut jalur operasional teori Kondratiev, mulai tahun 2026 akan memasuki fase kenaikan siklus Kondratiev baru, yang juga merupakan periode restrukturisasi kekayaan pasar keuangan global.

Keistimewaan tahun 2025 adalah: ini adalah akhir dari siklus lama sekaligus awal dari siklus baru. Masa ini akan menentukan posisi investasi selama 10 tahun ke depan atau bahkan lebih panjang.

Memahami esensi siklus Kondratiev adalah memahami denyut pasar. Investor yang menguasai pola siklus sering kali mampu melakukan penempatan awal dan mengikuti arus, akhirnya menjadi penerima utama keuntungan di siklus baru. Mereka yang melewatkan titik ini mungkin akan menyesal selama bertahun-tahun.

Intinya: Memahami tren, menghormati risiko, dan menjaga fleksibilitas adalah kunci untuk meraih peluang di siklus Kondratiev keenam.