🚨 Strategi Keamanan "America First" Trump & Guncangan Pasar Global 🚨
Strategi Keamanan Nasional Gedung Putih yang baru bukan sekadar soal pertahanan, melainkan cetak biru ekspansi fiskal global yang mengirimkan gelombang ke Bitcoin, Emas, & Imbal Hasil Obligasi. Analisis mendalam terhadap realitas pasar yang tak terduga.
Inti dari Strategi Keamanan Nasional baru Trump (NSS) adalah tuntutan peningkatan signifikan dalam belanja fiskal dan militer global. Agenda "America First" didukung oleh mandat agar sekutu NATO meningkatkan belanja pertahanan hingga 5% dari PDB (naik dari mandat lama 2%). Jepang dan Korea Selatan didesak untuk mengikuti langkah tersebut. Ini adalah komitmen fiskal yang sangat besar.
Pengeluaran monumental membutuhkan pendanaan monumental, yang berarti lebih banyak pinjaman pemerintah (pasokan obligasi) secara global. Pasokan obligasi yang lebih tinggi ini mendorong kenaikan imbal hasil obligasi dan biaya modal, memicu inflasi. Hal ini sangat mempersulit pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Peluang pemangkasan suku bunga yang tajam dan cepat kini suram, karena kebijakan fiskal tampaknya akan menutupi kebijakan moneter dan menjaga imbal hasil tetap tinggi, bahkan jika The Fed memangkas 25 bps minggu depan.
Lingkungan dengan peningkatan pinjaman dan inflasi yang persisten ini merupakan skenario klasik bagi aset safe haven. Emas telah melonjak 60% tahun ini, berperan jelas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ini, bahkan ketika imbal hasil US 10 tahun tetap keras kepala di atas 4%. Pasar mulai mengakui peran andal Emas di dunia yang "diperkuat secara fiskal" dengan utang yang lebih tinggi.
Sementara pendukung mengusung Bitcoin sebagai "emas digital," aset ini menghadapi ujian krusial di bawah kondisi makro baru ini. BTC turun hampir 4% YTD, gagal mengikuti reli besar emas. Pertanyaannya tetap: Bisakah Bitcoin berkembang menjadi lindung nilai inflasi sejati dan safe haven yang andal?
Menambah tekanan inflasi adalah pernyataan eksplisit NSS bahwa "era migrasi massal telah berakhir." Pengurangan tenaga kerja murah yang diimpor berarti upah bisa menjadi lebih kaku, secara langsung berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi dan persisten di AS. Tren makro ini semakin memperkuat tesis periode panjang imbal hasil tinggi dan tekanan inflasi yang berkepanjangan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
🚨 Strategi Keamanan "America First" Trump & Guncangan Pasar Global 🚨
Strategi Keamanan Nasional Gedung Putih yang baru bukan sekadar soal pertahanan, melainkan cetak biru ekspansi fiskal global yang mengirimkan gelombang ke Bitcoin, Emas, & Imbal Hasil Obligasi. Analisis mendalam terhadap realitas pasar yang tak terduga.
Inti dari Strategi Keamanan Nasional baru Trump (NSS) adalah tuntutan peningkatan signifikan dalam belanja fiskal dan militer global. Agenda "America First" didukung oleh mandat agar sekutu NATO meningkatkan belanja pertahanan hingga 5% dari PDB (naik dari mandat lama 2%). Jepang dan Korea Selatan didesak untuk mengikuti langkah tersebut. Ini adalah komitmen fiskal yang sangat besar.
Pengeluaran monumental membutuhkan pendanaan monumental, yang berarti lebih banyak pinjaman pemerintah (pasokan obligasi) secara global. Pasokan obligasi yang lebih tinggi ini mendorong kenaikan imbal hasil obligasi dan biaya modal, memicu inflasi. Hal ini sangat mempersulit pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Peluang pemangkasan suku bunga yang tajam dan cepat kini suram, karena kebijakan fiskal tampaknya akan menutupi kebijakan moneter dan menjaga imbal hasil tetap tinggi, bahkan jika The Fed memangkas 25 bps minggu depan.
Lingkungan dengan peningkatan pinjaman dan inflasi yang persisten ini merupakan skenario klasik bagi aset safe haven. Emas telah melonjak 60% tahun ini, berperan jelas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ini, bahkan ketika imbal hasil US 10 tahun tetap keras kepala di atas 4%. Pasar mulai mengakui peran andal Emas di dunia yang "diperkuat secara fiskal" dengan utang yang lebih tinggi.
Sementara pendukung mengusung Bitcoin sebagai "emas digital," aset ini menghadapi ujian krusial di bawah kondisi makro baru ini. BTC turun hampir 4% YTD, gagal mengikuti reli besar emas. Pertanyaannya tetap: Bisakah Bitcoin berkembang menjadi lindung nilai inflasi sejati dan safe haven yang andal?
Menambah tekanan inflasi adalah pernyataan eksplisit NSS bahwa "era migrasi massal telah berakhir." Pengurangan tenaga kerja murah yang diimpor berarti upah bisa menjadi lebih kaku, secara langsung berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi dan persisten di AS. Tren makro ini semakin memperkuat tesis periode panjang imbal hasil tinggi dan tekanan inflasi yang berkepanjangan.