Inilah sesuatu yang jarang dibicarakan ketika membahas hype AGI: kekuatan komputasi mentah dan apa yang disebut "super intelligence" tidak akan cukup di dunia nyata. Jauh dari cukup.
Kenapa? Web2 adalah permainan multipemain yang kacau di mana manusia, korporasi, dan algoritma terus-menerus bersaing untuk mendapatkan sumber daya, perhatian, dan keuntungan. Ini berantakan, tidak bisa diprediksi, dan penuh gesekan. AGI yang mencoba menavigasi itu? Ia butuh jauh lebih dari sekadar kecepatan pemrosesan—ia harus memahami insentif, dinamika kekuasaan, dan perilaku irasional yang tertanam di setiap lapisan ekonomi digital kita.
Komputasi saja hanyalah tenaga kuda. Tapi bertahan di alam liar? Itu butuh kecerdasan jalanan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
HalfIsEmpty
· 10jam yang lalu
ngl ini memang kena banget, trik-trik perhitungan itu sudah ketinggalan zaman... Masalah sebenarnya adalah AGI harus belajar tentang sisi kemanusiaan, itu baru jadi faktor paling besar yang tidak pasti.
Lihat AsliBalas0
GateUser-a5fa8bd0
· 11jam yang lalu
ngl ini benar sekali, seberapa besar pun kekuatan komputasi tidak ada gunanya, yang penting tetap harus memahami sifat manusia, aturan main web2 terlalu rumit.
Lihat AsliBalas0
degenonymous
· 11jam yang lalu
ngl kekuatan komputasi itu cuma macan kertas, aturan main yang sebenarnya ada di sisi manusia, AGI paham algoritma juga nggak ada gunanya
---
street smarts vs brute force, Web3 sudah membuktikan prinsip ini sejak lama
---
Jadi intinya, yang menang pada akhirnya adalah mereka yang jago main politik, teknologi malah cuma pelengkap
---
Kedengarannya memang begitu, pintar ≠ sukses, harus bisa bersosialisasi
---
Sudut pandang ini oke juga, tapi kalau AGI sudah paham tipu daya manusia, itu baru bahaya
Lihat AsliBalas0
0xLuckbox
· 11jam yang lalu
Jujur saja, daya komputasi ngl itu seperti punya mobil sport tapi nggak bisa dipakai di jalanan Beijing, ngerti nggak?
Lihat AsliBalas0
LiquidatorFlash
· 11jam yang lalu
Ini baru topiknya, cuma mengandalkan kekuatan komputasi murni mau menyelesaikan pola Web2? Mekanisme manajemen risiko saja belum jelas, risiko likuidasi mau dikemanakan...
Inilah sesuatu yang jarang dibicarakan ketika membahas hype AGI: kekuatan komputasi mentah dan apa yang disebut "super intelligence" tidak akan cukup di dunia nyata. Jauh dari cukup.
Kenapa? Web2 adalah permainan multipemain yang kacau di mana manusia, korporasi, dan algoritma terus-menerus bersaing untuk mendapatkan sumber daya, perhatian, dan keuntungan. Ini berantakan, tidak bisa diprediksi, dan penuh gesekan. AGI yang mencoba menavigasi itu? Ia butuh jauh lebih dari sekadar kecepatan pemrosesan—ia harus memahami insentif, dinamika kekuasaan, dan perilaku irasional yang tertanam di setiap lapisan ekonomi digital kita.
Komputasi saja hanyalah tenaga kuda. Tapi bertahan di alam liar? Itu butuh kecerdasan jalanan.