Pendiri Grayscale tentang Penurunan Zcash: "Menyiapkan Popcorn untuk Short Squeeze Besar-besaran" - U.Today

Koin privasi Zcash (ZEC), yang menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir karena lonjakan harganya yang dimulai sejak akhir September, turun lebih dari 38% dalam tujuh hari terakhir karena para trader memanfaatkan kondisi overbought yang berat.

Zcash turun lagi sebesar 5,66% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di $331 saat berita ini ditulis. Kini turun sebesar 34,51% dalam tujuh hari terakhir karena para trader mulai mengambil keuntungan setelah reli besar antara September dan November.

Penurunan Zcash dalam 24 jam terakhir terjadi meskipun pasar secara umum mengalami reli, di mana sejumlah altcoin mencatatkan kenaikan signifikan, menarik perhatian pasar.

Di tengah penurunan ini, pendiri Grayscale Barry Silbert, yang juga pendukung Zcash, memberi isyarat akan ada pergerakan harga besar untuk Zcash, dengan mengatakan ia sedang “sibuk membuat popcorn untuk short squeeze.”

Silbert pernah menyebut Zcash sebagai salah satu koin privasi yang sangat ia minati, memprediksi bahwa privasi akan menjadi tema investasi yang semakin populer.

Lonjakan besar Zcash di depan mata?

Zcash secara bertahap menurun sejak mencapai puncaknya di $739 pada 16 November, dan dalam prosesnya kehilangan level support kunci yang menopangnya saat mulai naik pada bulan September, yaitu di SMA 50 harian di $436.

Percakapan seputar Zcash kini berfokus pada apa yang akan terjadi selanjutnya dengan harganya, dengan pendiri Grayscale Barry Silbert mengisyaratkan adanya lonjakan harga besar yang akan datang, didorong oleh short squeeze.

Menanggapi tweet yang dibuat oleh pendiri Zcash, kontributor Solana Mert Mumtaz meminta pendiri Grayscale untuk melakukan penawaran pada ZEC. Ini tidak mengherankan mengingat sejarah Silbert dengan Zcash.

Pendiri Grayscale tersebut dengan santai menanggapi, mengatakan ia sedang “sibuk membuat popcorn untuk short squeeze besar-besaran.”

Short squeeze dalam konteks tweet pendiri Grayscale merujuk pada kenaikan harga yang tajam terutama karena kelebihan posisi short selling, bukan karena faktor fundamental. Ketika trader short berharap harga akan turun lebih jauh, gelombang tekanan beli yang tiba-tiba akan “menekan” mereka keluar dari pasar dan memicu lonjakan harga.