Sebuah organisasi jurnalisme terkemuka sedang memberikan perlawanan keras terhadap langkah kontroversial yang diambil oleh pemerintahan saat ini. Society of Professional Journalists (SPJ) secara terbuka meminta Gedung Putih untuk menghapus laman web yang baru dibuat yang mencantumkan apa yang mereka sebut sebagai 'pelanggar media.'
Ini bukan sekadar perselisihan birokratis biasa. Kita sedang membicarakan entitas pemerintah yang pada dasarnya membuat daftar publik jurnalis dan media yang mereka anggap bermasalah. SPJ berargumen bahwa ini melampaui batas serius—batas yang mengancam gagasan mendasar tentang kebebasan pers yang beroperasi tanpa intimidasi dari pemerintah.
Apa yang membuat ini sangat penting? Efek jera yang bisa ditimbulkannya. Ketika saluran resmi mulai melabeli jurnalis sebagai 'pelanggar,' itu mengirimkan pesan tertentu. Narasumber mungkin berpikir dua kali sebelum berbicara. Media kecil mungkin melakukan sensor mandiri agar tidak masuk daftar tersebut.
Waktu juga berperan penting. Di era di mana sistem informasi terdesentralisasi dan platform jurnalisme berbasis blockchain semakin berkembang sebagai alternatif struktur media tradisional, otoritas terpusat atas narasi media seperti ini terasa semakin tidak relevan.
Apakah Anda melihat ini sebagai bentuk akuntabilitas yang sah atau sebagai tindakan berlebihan yang berbahaya, mungkin tergantung pada sudut pandang Anda. Namun kekhawatiran SPJ jelas: pemerintah seharusnya tidak menjalankan praktik mencatat dan menilai para jurnalis.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidityOracle
· 10jam yang lalu
Pemerintah bikin "daftar hitam jurnalis" begini, benar-benar keterlaluan. Apa mereka mau balik ke era sensor abad pertengahan?
---
Ini benar-benar bertolak belakang dengan semangat desentralisasi Web3, ironis banget.
---
Tunggu, mereka beneran bikin situs web khusus buat daftar nama jurnalis? Bukankah ini bentuk lain dari sensor pendapat...
---
Kematian media bebas dimulai dari sebuah daftar, gelap banget.
---
Platform berita blockchain tiba-tiba jadi jauh lebih menarik, media tradisional pasti bakal dipusingin pemerintah.
---
Masalahnya, apa jurnalis biasa berani melaporkan kebenaran? Begitu efek jera ini muncul, seluruh ekosistem bisa runtuh.
---
Lagi-lagi, di satu sisi ngomong soal kebebasan dan demokrasi, di sisi lain diam-diam bikin daftar hitam, luar biasa.
---
"media offenders" terdengar kayak mau menstigma para jurnalis.
---
Media kecil paling sengsara, takut masuk daftar jadi harus sensor diri sendiri, ini kan sensor halus juga namanya.
---
Saatnya sistem informasi desentralisasi digunakan, media tradisional mana bisa melawan tekanan pemerintah seperti ini.
Lihat AsliBalas0
GasFeeTherapist
· 10jam yang lalu
Datang lagi? Pemerintah memasukkan jurnalis ke daftar hitam, bukankah ini adalah sensor pendapat yang terang-terangan?
Sebuah organisasi jurnalisme terkemuka sedang memberikan perlawanan keras terhadap langkah kontroversial yang diambil oleh pemerintahan saat ini. Society of Professional Journalists (SPJ) secara terbuka meminta Gedung Putih untuk menghapus laman web yang baru dibuat yang mencantumkan apa yang mereka sebut sebagai 'pelanggar media.'
Ini bukan sekadar perselisihan birokratis biasa. Kita sedang membicarakan entitas pemerintah yang pada dasarnya membuat daftar publik jurnalis dan media yang mereka anggap bermasalah. SPJ berargumen bahwa ini melampaui batas serius—batas yang mengancam gagasan mendasar tentang kebebasan pers yang beroperasi tanpa intimidasi dari pemerintah.
Apa yang membuat ini sangat penting? Efek jera yang bisa ditimbulkannya. Ketika saluran resmi mulai melabeli jurnalis sebagai 'pelanggar,' itu mengirimkan pesan tertentu. Narasumber mungkin berpikir dua kali sebelum berbicara. Media kecil mungkin melakukan sensor mandiri agar tidak masuk daftar tersebut.
Waktu juga berperan penting. Di era di mana sistem informasi terdesentralisasi dan platform jurnalisme berbasis blockchain semakin berkembang sebagai alternatif struktur media tradisional, otoritas terpusat atas narasi media seperti ini terasa semakin tidak relevan.
Apakah Anda melihat ini sebagai bentuk akuntabilitas yang sah atau sebagai tindakan berlebihan yang berbahaya, mungkin tergantung pada sudut pandang Anda. Namun kekhawatiran SPJ jelas: pemerintah seharusnya tidak menjalankan praktik mencatat dan menilai para jurnalis.