Para pembuat undang-undang mengemukakan ide menarik: memberikan setiap anak awal $1,000 untuk berinvestasi melalui Akun Pensiun Individu. Terdengar sederhana, bukan? Tidak juga. Cara Kongres menyusun program ini berubah menjadi labirin birokrasi—penuh dengan rintangan kelayakan, batasan akun, dan dokumen yang bahkan bisa membingungkan investor berpengalaman.

Konsep itu sendiri tidak buruk. Mengajak kaum muda untuk berinvestasi sejak dini dapat membangun kebiasaan kekayaan jangka panjang, baik itu saham tradisional atau, di masa depan, aset digital. Tapi pelaksanaannya? Kompleksitas berlebihan khas pemerintah. Beberapa jenis akun, ambang pendapatan, batas kontribusi—jenis birokrasi yang membuat orang tua bertanya-tanya apakah itu bahkan sepadan dengan kerepotan.

Namun, bagi keluarga yang bersedia menavigasi proses tersebut, dana awal itu bisa berkembang menjadi sesuatu yang berarti saat anak-anak ini mencapai usia dewasa. Pertanyaan sebenarnya: akankah ini memicu literasi keuangan yang nyata, atau hanya menciptakan program pemerintah lain yang tidak terpakai dan terabaikan?