Jepang juga telah mendirikan "Departemen Efisiensi Pemerintah"! Ini benar-benar menarik.
Pada 2 Desember, pemerintah Jepang secara resmi meluncurkan versi domestik "Kementerian Efisiensi Pemerintah", dan dalam pertemuan perdana mereka langsung menuju inti masalah—menghapus proyek pajak dan subsidi yang tidak efisien. Mereka menetapkan target kecil untuk diri mereka sendiri: menghemat lebih dari 20 triliun yen setiap tahun, dan meningkatkan efisiensi pengeluaran publik setidaknya sebesar 15%.
Menteri Keuangan, Katsuyuki Katayama, mengatakan dengan cukup gamblang bahwa utang pemerintah Jepang telah melonjak hingga 260% dari PDB, dan jika tidak segera mengoptimalkan struktur pengeluaran, itu tidak akan bertahan. Ia menekankan bahwa kali ini harus melibatkan rakyat, bersama-sama mencari pemborosan administrasi dan menghabiskan uang secara tepat. Pernyataan ini memang terdengar berbeda dibandingkan dengan beberapa pemerintahan sebelumnya. "Ini berkaitan dengan kepercayaan negara, mata uang, dan pasar," tambah Katsuyuki Katayama.
Yang lebih penting, pemerintah dan bank sentral Jepang kali ini ternyata mencapai kesepakatan dalam penilaian ekonomi—jalur pertumbuhan ekonomi untuk tiga tahun ke depan telah direncanakan, dengan target rata-rata pertumbuhan tahunan ditetapkan pada 1,8%. Menteri Strategi Pertumbuhan Ekonomi, Shigehiro Uchino, juga menyatakan dukungannya dan mengatakan akan bekerja sama untuk mendorong setidaknya 10 reformasi pendukung.
Sejujurnya, langkah Jepang kali ini cukup halus. Pasar global sedang memperhatikan kebijakan fiskal di berbagai negara, dan pasar cryptocurrency juga sedang mengalami periode penyesuaian. Reformasi besar-besaran seperti ini, akankah membawa variabel baru ke pasar? Patut diperhatikan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SilentAlpha
· 3jam yang lalu
Utang Jepang 260% dari GDP masih ingin menghemat uang, bangunlah kawan ini sama sekali tidak bisa menyelamatkan.
Lihat AsliBalas0
SmartMoneyWallet
· 22jam yang lalu
Utang Jepang 260% dari GDP masih ingin tumbuh 1,8%? Data on-chain menunjukkan bahwa informasi menguntungkan dari kebijakan ini sudah diakumulasi oleh institusi, investor ritel harus waspada.
Lihat AsliBalas0
ForkTrooper
· 22jam yang lalu
Utang Jepang 260% dari PDB, angka ini sungguh menggugah, kita harus mengawasi pasar koin dengan ketat.
Lihat AsliBalas0
DegenWhisperer
· 22jam yang lalu
Jepang bermain dengan departemen efisiensi, apakah ini ingin belajar dari jebakan Silicon Valley? Rasio utang 260% benar-benar tidak bisa ditahan.
Lihat AsliBalas0
MultiSigFailMaster
· 23jam yang lalu
Pemerintah Jepang juga mulai bermain dengan "efisiensi" jebakan ini? Tekanan utang sebesar 260% memang tidak bisa ditahan, kali ini harus benar-benar serius.
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 23jam yang lalu
Utang Jepang sudah 260% tetapi masih berani bermain seperti ini, bisa jadi informasi menguntungkan untuk harga koin.
#数字货币市场回调 $BTC $ZEC $DOGE
Jepang juga telah mendirikan "Departemen Efisiensi Pemerintah"! Ini benar-benar menarik.
Pada 2 Desember, pemerintah Jepang secara resmi meluncurkan versi domestik "Kementerian Efisiensi Pemerintah", dan dalam pertemuan perdana mereka langsung menuju inti masalah—menghapus proyek pajak dan subsidi yang tidak efisien. Mereka menetapkan target kecil untuk diri mereka sendiri: menghemat lebih dari 20 triliun yen setiap tahun, dan meningkatkan efisiensi pengeluaran publik setidaknya sebesar 15%.
Menteri Keuangan, Katsuyuki Katayama, mengatakan dengan cukup gamblang bahwa utang pemerintah Jepang telah melonjak hingga 260% dari PDB, dan jika tidak segera mengoptimalkan struktur pengeluaran, itu tidak akan bertahan. Ia menekankan bahwa kali ini harus melibatkan rakyat, bersama-sama mencari pemborosan administrasi dan menghabiskan uang secara tepat. Pernyataan ini memang terdengar berbeda dibandingkan dengan beberapa pemerintahan sebelumnya. "Ini berkaitan dengan kepercayaan negara, mata uang, dan pasar," tambah Katsuyuki Katayama.
Yang lebih penting, pemerintah dan bank sentral Jepang kali ini ternyata mencapai kesepakatan dalam penilaian ekonomi—jalur pertumbuhan ekonomi untuk tiga tahun ke depan telah direncanakan, dengan target rata-rata pertumbuhan tahunan ditetapkan pada 1,8%. Menteri Strategi Pertumbuhan Ekonomi, Shigehiro Uchino, juga menyatakan dukungannya dan mengatakan akan bekerja sama untuk mendorong setidaknya 10 reformasi pendukung.
Sejujurnya, langkah Jepang kali ini cukup halus. Pasar global sedang memperhatikan kebijakan fiskal di berbagai negara, dan pasar cryptocurrency juga sedang mengalami periode penyesuaian. Reformasi besar-besaran seperti ini, akankah membawa variabel baru ke pasar? Patut diperhatikan.