Kebanyakan orang menghabiskan uang seolah-olah mereka berada di depan mesin ATM, berbalik dan melupakan berapa banyak yang tersisa di dalam akun. Namun, orang yang memiliki literasi keuangan yang tinggi dapat mengubah gaji mereka menjadi aset. Apa yang sebenarnya berbeda?
Yang kamu kurang bukan uang, tetapi 5 keterampilan ini
1. Manajemen Arus Kas - Mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar setiap bulan, bukan baru menyadari tidak ada uang di akhir bulan. Sederhananya: mencatat → anggaran → pelaksanaan.
2. Pemikiran Investasi - Bukan berarti kamu harus kaya dalam semalam, tapi memahami bagaimana uang menganggur bisa menghasilkan uang sendiri. Saham, obligasi, properti… setiap alat memiliki logika yang berbeda di belakangnya.
3. Manajemen Kredit - Bunga pinjaman, tagihan kartu kredit, catatan kredit… hal-hal ini secara langsung mempengaruhi berapa banyak uang yang dapat Anda pinjam dan berapa suku bunga yang berlaku. Jika dikelola dengan baik, Anda bisa menghemat banyak, tetapi jika tidak, Anda akan terjebak dalam utang.
4. Kesadaran Risiko - Membeli asuransi bukanlah membuang uang, itu adalah “asuransi kebangkrutan” untuk diri sendiri. Penyakit mendadak, kecelakaan… semua ini tidak akan memberi tahu Anda sebelumnya.
5. Perencanaan Pajak - Sama-sama menghasilkan 1 juta, orang yang paham pajak mungkin mendapatkan 10% lebih banyak dibandingkan yang tidak paham. Ini bukan curang, ini adalah penghindaran pajak yang sah.
Mengapa penting untuk belajar literasi keuangan sekarang?
Perubahan Pola Pikir: dari “Saya terlalu sedikit penghasilan” menjadi “Bagaimana saya membuat uang lebih berharga”.
Kemampuan untuk Mencegah Penipuan Tinggi: Kenali penipuan yang “menjamin imbal hasil tahunan 20%”, hindari terjebak.
Keputusan yang lebih rasional: Membeli rumah, mengganti pekerjaan, berinvestasi… tidak lagi merupakan tindakan impulsif, melainkan sudah dihitung.
Bagaimana cara memulai?
Semakin cepat semakin baik: belajar konsep menabung di sekolah dasar, memahami bunga di sekolah menengah, bermain simulasi investasi di universitas… Membangun fondasi yang baik sangat penting.
Pembelajaran Berkelanjutan: Berita keuangan, aplikasi perencanaan keuangan, podcast keuangan… waktu senggang dapat dimanfaatkan.
Cari orang yang dapat dipercaya: Bergabunglah dengan komunitas investasi, konsultasikan dengan penasihat keuangan… hindari jalan yang berliku.
Memutuskan untuk mulai sejak kecil: Investasi tetap setiap bulan, mencatat pengeluaran, mereview belanja… perlahan-lahan membentuk kebiasaan.
Jebakan yang Paling Umum
Asimetri informasi: Produk keuangan terlalu rumit, kebanyakan orang tidak memahaminya dan membelinya, kemudian dikenakan biaya yang tidak adil.
Konsumsi Impulsif: Segera membeli barang yang diinginkan, menyesal setelah 30 hari… inilah sebabnya mengapa perlu ada masa tunggu.
Ikuti Tanpa Pikir: Melihat orang lain membeli koin tertentu, atau saham tertentu, langsung terjun, hasilnya jadi penampung.
Mengabaikan Pensiun: Tidak menabung saat muda, dan ketika tiba usia pensiun baru menyadari bahwa jaminan sosial tidak cukup, tetapi waktu sudah tidak ada lagi.
Garis Bawah
Esensi dari literasi keuangan bukanlah untuk menjadi kaya, tetapi adalah mengendalikan nasib ekonomi Anda sendiri. Dengan kemampuan ini, Anda bisa bebas memilih apakah ingin melanjutkan pekerjaan ini, kapan bisa pensiun, dan bagaimana meninggalkan warisan untuk generasi berikutnya.
Singkatnya: Orang yang tahu mengelola uang, uang akan mendengarkannya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa uangmu selalu tidak cukup? Mungkin karena kurang keterampilan ini.
Kebanyakan orang menghabiskan uang seolah-olah mereka berada di depan mesin ATM, berbalik dan melupakan berapa banyak yang tersisa di dalam akun. Namun, orang yang memiliki literasi keuangan yang tinggi dapat mengubah gaji mereka menjadi aset. Apa yang sebenarnya berbeda?
Yang kamu kurang bukan uang, tetapi 5 keterampilan ini
1. Manajemen Arus Kas - Mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar setiap bulan, bukan baru menyadari tidak ada uang di akhir bulan. Sederhananya: mencatat → anggaran → pelaksanaan.
2. Pemikiran Investasi - Bukan berarti kamu harus kaya dalam semalam, tapi memahami bagaimana uang menganggur bisa menghasilkan uang sendiri. Saham, obligasi, properti… setiap alat memiliki logika yang berbeda di belakangnya.
3. Manajemen Kredit - Bunga pinjaman, tagihan kartu kredit, catatan kredit… hal-hal ini secara langsung mempengaruhi berapa banyak uang yang dapat Anda pinjam dan berapa suku bunga yang berlaku. Jika dikelola dengan baik, Anda bisa menghemat banyak, tetapi jika tidak, Anda akan terjebak dalam utang.
4. Kesadaran Risiko - Membeli asuransi bukanlah membuang uang, itu adalah “asuransi kebangkrutan” untuk diri sendiri. Penyakit mendadak, kecelakaan… semua ini tidak akan memberi tahu Anda sebelumnya.
5. Perencanaan Pajak - Sama-sama menghasilkan 1 juta, orang yang paham pajak mungkin mendapatkan 10% lebih banyak dibandingkan yang tidak paham. Ini bukan curang, ini adalah penghindaran pajak yang sah.
Mengapa penting untuk belajar literasi keuangan sekarang?
Perubahan Pola Pikir: dari “Saya terlalu sedikit penghasilan” menjadi “Bagaimana saya membuat uang lebih berharga”.
Kemampuan untuk Mencegah Penipuan Tinggi: Kenali penipuan yang “menjamin imbal hasil tahunan 20%”, hindari terjebak.
Keputusan yang lebih rasional: Membeli rumah, mengganti pekerjaan, berinvestasi… tidak lagi merupakan tindakan impulsif, melainkan sudah dihitung.
Bagaimana cara memulai?
Jebakan yang Paling Umum
Asimetri informasi: Produk keuangan terlalu rumit, kebanyakan orang tidak memahaminya dan membelinya, kemudian dikenakan biaya yang tidak adil.
Konsumsi Impulsif: Segera membeli barang yang diinginkan, menyesal setelah 30 hari… inilah sebabnya mengapa perlu ada masa tunggu.
Ikuti Tanpa Pikir: Melihat orang lain membeli koin tertentu, atau saham tertentu, langsung terjun, hasilnya jadi penampung.
Mengabaikan Pensiun: Tidak menabung saat muda, dan ketika tiba usia pensiun baru menyadari bahwa jaminan sosial tidak cukup, tetapi waktu sudah tidak ada lagi.
Garis Bawah
Esensi dari literasi keuangan bukanlah untuk menjadi kaya, tetapi adalah mengendalikan nasib ekonomi Anda sendiri. Dengan kemampuan ini, Anda bisa bebas memilih apakah ingin melanjutkan pekerjaan ini, kapan bisa pensiun, dan bagaimana meninggalkan warisan untuk generasi berikutnya.
Singkatnya: Orang yang tahu mengelola uang, uang akan mendengarkannya.