Berikut adalah statistik yang menarik: 72% anak-anak Amerika sekarang memiliki akun bank, tetapi hanya 67% orang tua yang berpikir bahwa sekolah benar-benar mengajarkan mereka keterampilan uang. Gap? Fintechs mengisinya.
Kartu debit untuk anak-anak telah meledak menjadi medan persaingan yang kompetitif. Greenlight, BusyKid, Step, Mazoola—masing-masing berlomba untuk menambahkan fitur di luar tabungan dasar. Kita berbicara tentang:
Membangun kredit dari awal (Langkah auto-melaporkan ke biro )
Pinjaman tiruan & pelajaran utang (Famzoo memungkinkan anak-anak meminjam dari orang tua dengan bunga)
Privasi sesuai COPPA (Mazoola menganggap perlindungan data dengan serius)
Investasi Crypto & saham (beberapa sudah membiarkan remaja berdagang)
Cerita yang sebenarnya? Literasi keuangan menjadi fitur produk. 18 negara bagian baru saja mewajibkan pendidikan keuangan pribadi di sekolah ( naik 17,8% YoY ), dan sekarang fintech sedang mengubah perbankan menjadi permainan pembelajaran. Orang tua, bank, dan startup semua menyadari hal yang sama: mengajarkan anak-anak tentang uang sejak dini bukanlah sekadar tambahan—ini adalah keunggulan kompetitif.
Gelombang berikutnya yang perlu diperhatikan: pembangunan kredit terintegrasi, investasi gamified, dan manajemen tunjangan otomatis. Fintech yang berhasil “membuat pengelolaan uang menjadi menyenangkan” akan memenangkan dompet Gen Z… dan loyalitas seumur hidup mereka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pencerahan Keuangan Gen Z: Mengapa Kartu Fintech Anak-anak Menjadi Pengajar Uang Baru
Berikut adalah statistik yang menarik: 72% anak-anak Amerika sekarang memiliki akun bank, tetapi hanya 67% orang tua yang berpikir bahwa sekolah benar-benar mengajarkan mereka keterampilan uang. Gap? Fintechs mengisinya.
Kartu debit untuk anak-anak telah meledak menjadi medan persaingan yang kompetitif. Greenlight, BusyKid, Step, Mazoola—masing-masing berlomba untuk menambahkan fitur di luar tabungan dasar. Kita berbicara tentang:
Cerita yang sebenarnya? Literasi keuangan menjadi fitur produk. 18 negara bagian baru saja mewajibkan pendidikan keuangan pribadi di sekolah ( naik 17,8% YoY ), dan sekarang fintech sedang mengubah perbankan menjadi permainan pembelajaran. Orang tua, bank, dan startup semua menyadari hal yang sama: mengajarkan anak-anak tentang uang sejak dini bukanlah sekadar tambahan—ini adalah keunggulan kompetitif.
Gelombang berikutnya yang perlu diperhatikan: pembangunan kredit terintegrasi, investasi gamified, dan manajemen tunjangan otomatis. Fintech yang berhasil “membuat pengelolaan uang menjadi menyenangkan” akan memenangkan dompet Gen Z… dan loyalitas seumur hidup mereka.