Perubahan Besar Cadangan Bahan Baku Langka: Siapa Pemain Terbesar di Dunia?

Di tengah gelombang energi bersih dan peningkatan teknologi, persaingan dalam perebutan unsur tanah jarang semakin intens. Risiko rantai pasokan terus meningkat, tetapi tahukah kamu? Tidak semua orang kaya bisa menambang.

Menurut data terbaru dari Survei Geologi Amerika Serikat, cadangan unsur tanah jarang global 1,3 juta ton, distribusinya sangat tidak merata:

🥇 China: 44 juta ton (produsen terbesar di dunia, produksi 270 ribu ton pada tahun 2024)

🥈 Brasil: 21 juta ton (cadangan banyak, produksi sedikit, pada tahun 2024 hanya 20 ton, tetapi tambang baru Serra Verde diperkirakan akan memproduksi 5000 ton per tahun pada tahun 2026)

🥉 India: 6,9 juta ton (memiliki 35% dari total endapan mineral pantai global)

4️⃣ Australia: 5,7 juta ton (produksi 13 ribu ton pada tahun 2024, Lynas adalah pemasok non-Cina terbesar di dunia)

5️⃣ Rusia: 3,8 juta ton (jatuh dari 10 juta ton tahun lalu… pengaruh perang?)

6️⃣ Vietnam: 3,500,000 ton (turun signifikan dari 22,000,000 ton tahun lalu)

7️⃣ Amerika Serikat: 1.9 juta ton (yang memalukan adalah, produksi global kedua 45.000 ton, tetapi cadangannya justru yang paling rendah)

8️⃣ Greenland: 1,5 juta ton (belum ditambang, tetapi Trump sedang memperhatikan👀)

Pengamatan Kunci: China menyumbang 70% dari total produksi global, data cadangan Rusia dan Vietnam mengalami fluktuasi besar dalam setahun (apakah ini penyesuaian data atau memang ada masalah?), Brasil, India, dan Australia sedang bangkit. Teknologi pemisahan unsur tanah jarang itu kompleks dan biaya lingkungan yang tinggi, tidak cukup hanya memiliki tambang—itulah sebabnya Brasil memiliki begitu banyak tetapi tidak dapat memproduksinya.

Produksi Rare Earth Global 2024 mencapai 390.000 ton, tiga kali lipat dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Permintaan untuk EV / chip / energi hijau semakin besar, siapa pun yang dapat menjamin stabilitas rantai pasokan dalam sepuluh tahun ke depan, merekalah yang memegang kunci industri teknologi.