Hari ini pasar tiba-tiba meledak—pasar utang Jepang mengalami pergerakan yang jarang terjadi, dengan imbal hasil obligasi pemerintah 3 bulan melonjak lebih dari 34% dalam satu hari, yang menyebabkan harga obligasi anjlok. Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun juga naik 5 poin dasar menjadi 1,85%, sedangkan 2 tahun bahkan mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan 2008. Pasar saham turut terkena dampak, indeks Nikkei sempat mengalami big dump hampir 2%.

Pemicu gejolak ini adalah pernyataan tegas yang dikeluarkan oleh Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda pada hari Senin. Dia secara tegas menyatakan bahwa bank sentral akan "menimbang pro dan kontra dari kenaikan suku bunga" pada rapat kebijakan berikutnya — ini adalah sinyal terkuatnya sejauh ini mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Pasar langsung heboh, suasana taruhan untuk kenaikan suku bunga pada rapat 18-19 Desember cepat meningkat, dan yen serta imbal hasil obligasi pemerintah segera naik.

Seorang analis secara terang-terangan menyatakan: "Ueda kali ini secara jelas mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Dia secara khusus menyebutkan telah berkomunikasi dengan pemerintah, menunjukkan bahwa hal ini hampir pasti akan terjadi."

Tetapi ketidakpastian di pasar tidak berhenti di situ.

Di seberang lautan, ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela juga meningkat. Pada 29 November, Angkatan Laut Amerika berkumpul secara besar-besaran di dekat Puerto Rico di Karibia, dengan semua kapal pendarat dan helikopter militer siap. Menteri Pertahanan Venezuela, Lopez, segera mengadakan rapat militer dan secara langsung menyatakan "perang akan segera datang", mengumumkan penggunaan semua kekuatan udara dan laut untuk melakukan latihan.

Pada 30 November, Trump mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Venezuela, Maduro. Ia dengan tegas menyatakan bahwa Venezuela "bukan negara yang bersahabat", tetapi membantah bahwa istilah "menutup ruang udara" berarti serangan udara akan segera dilakukan. Namun, ada desas-desus di luar bahwa Trump secara langsung mengancam dalam percakapan tersebut: jika Maduro tidak mengundurkan diri secara sukarela, Amerika Serikat tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan.

Bank Jepang beralih ke kebijakan hawkish, ketegangan antara AS dan Venezuela—dua garis ini bertumpuk, logika penetapan harga aset berisiko global mungkin perlu dirombak.