Risiko di balik lonjakan gila saham komputasi kuantum: raksasa teknologi sedang merebut pekerjaan.

Baru-baru ini saham komputasi kuantum sangat populer—IONQ, Rigetti, D-Wave mengalami kenaikan masing-masing sebesar 90%, 1860%, 1530% dalam setahun terakhir, jauh melampaui kenaikan 20% di Nasdaq.

Mengapa begitu hebat? Utamanya ada tiga faktor:

Ruang imajinasi pasar besar — Boston Consulting memperkirakan komputasi kuantum dapat menambah nilai ekonomi global sebesar 4500-8500 miliar dolar AS pada tahun 2040; Perusahaan besar sudah menggunakan — Amazon dan Microsoft telah mengintegrasikan kemampuan komputasi perusahaan kuantum ini ke dalam layanan cloud; Pandangan keuangan positif — JPMorgan mengumumkan pada bulan Oktober bahwa mereka akan berinvestasi di 27 “sub bidang”, termasuk komputasi kuantum.

Tapi ada jebakan besar di sini: keunggulan pertama perusahaan komputasi kuantum murni mungkin tidak dapat dipertahankan.

Perusahaan-perusahaan seperti Alphabet dan Microsoft yang merupakan sapi perah kini juga sedang mengembangkan chip kuantum mereka sendiri. Microsoft memiliki desain Majorana 1 dengan target 1 juta qubit, sementara kecepatan komputasi Willow dari Alphabet sudah 13.000 kali lebih cepat daripada superkomputer klasik tercepat.

Masalah kunci adalah — raksasa-raksasa ini memiliki modal tak terbatas, memiliki ekosistem, memiliki basis pelanggan. Perusahaan kuantum kecil yang menghabiskan uang dari pendanaan kemungkinan besar akan tertekan oleh solusi sumber terbuka atau produk yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan besar.

Singkatnya: mitra yang terlihat sekarang, mungkin akan berubah menjadi pesaing besok. Kenaikan harga saham yang begitu mencolok, risiko juga sebanding besar.