**Nilai Intrinsik vs Harga Pasar, sebenarnya apa perbedaannya?**

Saat berinvestasi saham, apakah Anda pernah berpikir: mengapa saham yang sama, saya merasa bernilai 100 rupiah, tetapi pasar menetapkan harganya 80 rupiah? Inilah perbedaan antara "Nilai Intrinsik" dan "Nilai Pasar".

**Nilai Intrinsik** = Berapa banyak uang yang sebenarnya dapat dihasilkan oleh aset ini. Dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan, potensi pertumbuhan, dan daya saing, dihitung menggunakan metode diskonto arus kas. Sederhananya, ini adalah "harga teoritis" yang didasarkan pada fundamental.

**Nilai Pasar** = Berapa banyak yang bisa dijual sekarang. Dipengaruhi oleh hubungan penawaran dan permintaan, emosi ritel, dan lingkungan makro, yang berfluktuasi setiap hari. Ini adalah "harga transaksi" secara real-time.

**Perbedaan Kunci:**
- Nilai Intrinsik perlu dihitung sendiri, nilai pasar dapat dicek secara real-time
- Sentimen pasar dapat dengan mudah membuat harga menyimpang dari fundamental (terutama di pasar bullish/bearish)
- Nilai Intrinsik membantu Anda menemukan aset yang undervalued, nilai pasar memberi tahu Anda likuiditas saat ini.
- Siklus ekonomi, suku bunga, dan geopolitik akan memperluas kesenjangan antara keduanya

**Logika Inti Investasi:** Gunakan Nilai Intrinsik untuk mencari peluang, gunakan Nilai Pasar untuk menilai risiko. Nilai Intrinsik > Harga Pasar = Peluang Beli; sebaliknya = Harus berhati-hati.

Namun menghitung nilai intrinsik tidaklah semudah itu, melibatkan banyak asumsi dan ketidakpastian. Jika tidak yakin, mencari penasihat keuangan profesional untuk membantu analisis Anda akan lebih dapat diandalkan.