Harga kakao mengalami Rebound, kontrak berjangka Maret di New York naik 0,83%. Dua minggu terakhir, kakao tertekan cukup parah, terutama karena Uni Eropa menunda regulasi pengendalian penebangan hutan, pasar sempat berpikir pasokan tidak begitu ketat.

Namun, dalam dua hari terakhir terjadi sedikit kejadian tak terduga: Pantai Gading (negara penghasil kakao terbesar di dunia) mengirimkan kakao yang lebih sedikit ke pelabuhan untuk tahun baru, turun 3,7% dibandingkan tahun lalu. Ditambah lagi, cuaca di Afrika Barat cukup baik, panen kakao hampir tiba, dan permintaan global tidak menggembirakan - penjualan cokelat di Amerika sangat buruk, dan volume pengolahan kakao di Eropa dan Asia mencapai level terendah dalam hampir sepuluh tahun.

Menariknya, persediaan Amerika Serikat turun ke level terendah dalam 8 bulan, sementara produksi Nigeria (negara penghasil terbesar kelima di dunia) masih menurun. Jadi, para bullish hari ini kembali menutup beberapa posisi short. Gelombang kakao ini adalah tarik-ulur antara penawaran dan permintaan - dalam jangka pendek optimis untuk panen, sementara dalam jangka menengah optimis untuk panen berlimpah.