Pensiun di Bear Market? 8 pertanyaan ini harus Anda pikirkan dengan jelas

Ada sebuah ungkapan: berita buruk selalu menyebar lebih cepat daripada berita baik. Ketika pasar bearish datang, banyak orang dengan terburu-buru menarik uang mereka dari pasar—padahal inilah jebakan terbesar.

**Poin Kunci: **

Bear Market adalah ketika indeks turun lebih dari 20% dari titik tertingginya. Ini terdengar sangat menakutkan, tetapi sebenarnya ini hanya merupakan bagian normal dari siklus ekonomi. Sejak 1928, pasar saham AS telah mengalami 27 kali Bear Market, tetapi ada 28 kali Bull Market—dan rata-rata siklus Bull Market berlangsung selama 2,7 tahun, sedangkan Bear Market hanya 9,6 bulan.

Mengapa tidak boleh lari? Data ini menyentuh hati: Dalam 30 tahun terakhir, jika Anda melewatkan 10 hari perdagangan terbaik dari indeks S&P 500, keuntungan Anda akan terpangkas setengah. Melewatkan 30 hari terbaik? Keuntungan menyusut 83%. Masalahnya adalah, pemulihan ini sering kali terjadi di dasar pasar bearish dan awal pasar bullish, dan tidak bisa diprediksi sama sekali.

Apa tindakan cerdas? Menyisihkan sejumlah cadangan uang tunai, digunakan untuk konsumsi selama Bear Market daripada membeli di titik terendah (karena penurunannya signifikan, menjual aset diperlukan untuk menutupi pengeluaran sehari-hari). Dengan cara ini, aset utama dapat menunggu pemulihan dengan tenang.

Ada fakta yang menyakitkan: Jika Anda hidup cukup lama (misalnya berinvestasi selama 50 tahun), Anda akan mengalami sekitar 14 kali Bear Market. Jika ingin menakut-nakuti diri sendiri, pikirkan tentang ini; jika ingin merasa tenang, pikirkan tentang uang yang dihasilkan selama Bull Market dalam 100 tahun terakhir, yang jauh melebihi kerugian di Bear Market.

Satu kalimat: Bear Market bukanlah akhir, melainkan titik awal untuk pemindahan kekayaan lainnya. Hanya dengan menjaga sikap, kita bisa menjaga dompet.