Pasar saham Singapura baru saja mengalami dua hari berturut-turut di zona merah, kehilangan lebih dari 30 poin ( turun 0,6%) dalam prosesnya. Indeks Straits Times berada sedikit di atas 4.540, dan Selasa tidak terlihat lebih cerah.
Inilah yang terjadi pada hari Senin:
STI hampir tidak bergerak, hanya merosot 2,48 poin (0,05%) untuk ditutup di 4.543,59. Aksi yang cukup tenang di seluruh papan—sektor keuangan, properti, dan industri semua campur aduk. Namun ada beberapa titik cerah: DFI Retail Group benar-benar melesat dengan lonjakan 2,57%, dan Singapore Technologies Engineering naik 2,24%. Di sisi lain, Genting Singapore terjatuh 0,63% dan Yangzijiang Shipbuilding kehilangan 0,87%.
Gambaran besarnya tidak indah. Wall Street terpukul pada Senin sore—Dow merosot 1,18% (557 poin), NASDAQ turun 0,84%, dan S&P 500 jatuh 0,92%. Penjualan ini berfokus pada satu hal: ketidakpastian valuasi menjelang panggilan pendapatan Nvidia pada hari Rabu. Para trader juga khawatir tentang data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah, yang bisa mengubah harapan mengenai suku bunga sebelum pertemuan Fed bulan Desember.
Pengawasan energi: Harga minyak juga turun. Minyak mentah WTI Desember merosot 0,13% menjadi $60,01/barrel karena kekhawatiran pasokan-permintaan terus membebani sentimen.
Intinya? Pasar Asia kemungkinan akan mengikuti pedoman Wall Street hari ini—harapkan tekanan penurunan yang lebih banyak, terutama di sektor teknologi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Asia Bersiap untuk Lebih Banyak Merah di Tengah Tekanan Valuasi
Pasar saham Singapura baru saja mengalami dua hari berturut-turut di zona merah, kehilangan lebih dari 30 poin ( turun 0,6%) dalam prosesnya. Indeks Straits Times berada sedikit di atas 4.540, dan Selasa tidak terlihat lebih cerah.
Inilah yang terjadi pada hari Senin:
STI hampir tidak bergerak, hanya merosot 2,48 poin (0,05%) untuk ditutup di 4.543,59. Aksi yang cukup tenang di seluruh papan—sektor keuangan, properti, dan industri semua campur aduk. Namun ada beberapa titik cerah: DFI Retail Group benar-benar melesat dengan lonjakan 2,57%, dan Singapore Technologies Engineering naik 2,24%. Di sisi lain, Genting Singapore terjatuh 0,63% dan Yangzijiang Shipbuilding kehilangan 0,87%.
Gambaran besarnya tidak indah. Wall Street terpukul pada Senin sore—Dow merosot 1,18% (557 poin), NASDAQ turun 0,84%, dan S&P 500 jatuh 0,92%. Penjualan ini berfokus pada satu hal: ketidakpastian valuasi menjelang panggilan pendapatan Nvidia pada hari Rabu. Para trader juga khawatir tentang data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah, yang bisa mengubah harapan mengenai suku bunga sebelum pertemuan Fed bulan Desember.
Pengawasan energi: Harga minyak juga turun. Minyak mentah WTI Desember merosot 0,13% menjadi $60,01/barrel karena kekhawatiran pasokan-permintaan terus membebani sentimen.
Intinya? Pasar Asia kemungkinan akan mengikuti pedoman Wall Street hari ini—harapkan tekanan penurunan yang lebih banyak, terutama di sektor teknologi.