Angka ekspor Indonesia pada bulan Oktober mengalami penurunan yang mengejutkan, turun saat para analis mengharapkan stabilitas. Penyebabnya? Permintaan yang melemah dari China, yang terus mengirim gelombang di pasar negara berkembang.
Ini bukan hanya tentang harga komoditas—ini adalah sinyal dari hambatan ekonomi yang lebih luas. Ketika nafsu makan China menyusut, aliran modal bergeser. Aset berisiko, termasuk crypto, sering merasakan tekanan saat investor menilai kembali posisi mereka di pasar yang volatil.
Perhatikan bagaimana tren makro ini berkembang. Perlambatan ekonomi di pusat manufaktur utama dapat mempengaruhi segala hal mulai dari profitabilitas penambangan hingga aktivitas protokol DeFi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenTherapist
· 21jam yang lalu
Permintaan di Tiongkok melemah, dan seluruh dunia ikut bergetar, termasuk dunia kripto kita. Sederhananya, uang mengalir keluar, aset berisiko yang pertama kali terkena dampak.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 21jam yang lalu
Kebutuhan Cina yang lemah membuat seluruh pasar negara berkembang ikut goyang, sepertinya penurunan ekspor Indonesia kali ini sudah bisa terlihat.
Lihat AsliBalas0
OnchainSniper
· 21jam yang lalu
Permintaan di China yang melemah, seluruh Asia-Pasifik harus ikut merasakan dampaknya, ekspor Indonesia yang mengalami big dump justru menjadi kejutan? Sepertinya sudah memahami.
Lihat AsliBalas0
JustAnotherWallet
· 22jam yang lalu
Permintaan di China melemah, seluruh pasar berkembang ikut bergetar, crypto tentu juga tidak bisa terhindar, gelombang ini memang menyayat hati.
Angka ekspor Indonesia pada bulan Oktober mengalami penurunan yang mengejutkan, turun saat para analis mengharapkan stabilitas. Penyebabnya? Permintaan yang melemah dari China, yang terus mengirim gelombang di pasar negara berkembang.
Ini bukan hanya tentang harga komoditas—ini adalah sinyal dari hambatan ekonomi yang lebih luas. Ketika nafsu makan China menyusut, aliran modal bergeser. Aset berisiko, termasuk crypto, sering merasakan tekanan saat investor menilai kembali posisi mereka di pasar yang volatil.
Perhatikan bagaimana tren makro ini berkembang. Perlambatan ekonomi di pusat manufaktur utama dapat mempengaruhi segala hal mulai dari profitabilitas penambangan hingga aktivitas protokol DeFi.