Pasar baru-baru ini ramai membahas efisiensi cross-chain, tetapi sebagian besar solusi masih terjebak pada logika lama "mengirim aset dari A ke B". Pendekatan Ostium lebih mirip dengan menyusun ulang jaringan nilai, menghitung kembali struktur biaya dan model risiko.

Inti dari putaran ini bukanlah jembatan, melainkan Engine Routing Berbasis Intent ditambah Lapisan Eksekusi Deterministik. Mereka mengubah cross-chain menjadi "jalur yang telah ditentukan sebelumnya". Pengguna memberikan niat, sistem bertanggung jawab untuk rute optimal dan memastikan hasil eksekusi dapat diverifikasi, tidak bergantung pada tanda tangan multi-pihak dan tidak bergantung pada node terpusat. Ini adalah tindakan kunci untuk mengurangi risiko dalam proses tingkat institusi.

@OstiumLabs masih mendorong mekanisme Unified Liquidity State (ULS) yang mengabstraksikan likuiditas multi-chain menjadi satu lapisan status tunggal tanpa membedakan rantai, tanpa membedakan shard, tanpa membedakan pool, sehingga pengembang dapat mengakses likuiditas global dengan antarmuka yang seragam, seperti menggunakan database multi-chain tanpa biaya konteks cross-chain.

Lebih penting lagi, model keamanannya didasarkan pada ZK-Finality Proofs, yang berarti setiap tindakan cross-chain memiliki bukti finalitas matematis. Bukan "percaya pada node" tetapi "memverifikasi hasil", meningkatkan keamanan cross-chain dari probabilitas menjadi kepastian.

Jika likuiditas antar rantai memasuki tahap infrastruktur di masa depan, struktur Ostium yang "didorong oleh niat, finalitas kripto, dan likuiditas global" akan menjadi kandidat tipikal yang memiliki potensi standar industri. Putaran kompetisi antar rantai berikutnya akan lebih mirip dengan perang rantai pasokan arsitektur dasar daripada arena optimasi protokol jembatan.
@OstiumLabs @Bantr_fun @0xMantleCN #Bantr #Ostium