DeFi TVL telah turun dari $172B pada awal Oktober menjadi $112B minggu ini — penurunan sebesar 34,9%.

Namun sinyal pentingnya adalah di mana likuiditas menghilang terlebih dahulu.
Arus keluar tidak merata, dan hierarki ini menunjukkan bagaimana sistem berperilaku di bawah tekanan.

1. TVL yang digerakkan oleh emisi keluar lebih dulu:

Ini adalah likuiditas yang paling tidak lengket.
Ketika insentif melemah atau volatilitas pasar meningkat, likuiditas ini bergerak seketika.
Hal ini mengungkap protokol mana yang benar-benar mempertahankan penggunaan vs hanya menggelembungkan TVL.

2. Chain dengan kedalaman stablecoin yang lemah mengalami penurunan persentase yang besar:

Stablecoin berperan sebagai likuiditas lapisan dasar.
Ketika fondasinya tipis, setiap dolar yang keluar menghasilkan efek yang berlipat ganda di DEX, pasar lending, dan pasar jaminan.

3. L2 awal tanpa pasar uang atau perps yang matang kehilangan likuiditas paling cepat:

Pengguna mungkin tetap aktif, tetapi modal tidak punya tempat produktif untuk ditempatkan.
TVL mengalir ke L2 yang sudah memiliki lending + perps + likuiditas stablecoin.

4. Likuiditas lengket terkonsentrasi di protokol dengan pendapatan nyata:

Pasar perps dan lending dengan generasi biaya yang konsisten menahan TVL lebih lama.
Perpindahan ini memperkuat tren struktural: hasil dari penggunaan > insentif token.

Kontraksi TVL bukanlah satu peristiwa tunggal.
Ini adalah mekanisme penyortiran yang menunjukkan ekosistem mana yang memiliki likuiditas struktural, dan mana yang hanya bergantung pada modal sementara.