Securities and Exchange Commission mengumumkan perubahan besar dalam pendekatan regulasi aset kripto, beralih dari penegakan agresif ke pembentukan aturan terstruktur hingga tahun 2028. Setelah unit penegakan kripto dibubarkan pada kuartal II 2025 dan Crypto Task Force didirikan, SEC di bawah kepemimpinan Chair Paul Atkins kini memprioritaskan kejelasan regulasi dan dukungan inovasi, menggantikan pendekatan yang sebelumnya lebih menitikberatkan pada tindakan hukuman.
Kerangka regulasi yang akan difinalisasi bertujuan menciptakan aturan komprehensif untuk berbagai area pasar utama. Regulasi ini menitikberatkan integrasi aset kripto ke infrastruktur pasar saham tradisional dan penerapan mekanisme pengawasan yang lebih ketat. Perlindungan investor yang diperkuat akan meningkatkan pengawasan pasar dan mengurangi ketergantungan pada platform luar negeri yang minim pengawasan.
Perkembangan penting dalam proposal SEC adalah rencana untuk membuka akses perdagangan kripto di bursa saham untuk pertama kalinya, menandai integrasi arus utama yang belum pernah terjadi sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komitmen SEC untuk membentuk praktik pasar yang lebih aman dan memperjelas aturan aset digital hingga tahun 2028.
Pelaku industri disarankan memperkuat tata kelola, pengawasan, dan dokumentasi guna memenuhi tuntutan kepatuhan yang terus berkembang. Kerangka regulasi menegaskan pencegahan penipuan dan akuntabilitas institusional, sekaligus mendukung inovasi yang bertanggung jawab. Pendekatan komprehensif ini bertujuan memperkuat perlindungan investor, mendorong persaingan sehat antar institusi keuangan, menjaga integritas pasar modal, dan mendukung pertumbuhan ekosistem aset digital.
Industri kripto sedang menghadapi titik balik penting seiring regulator global memperketat persyaratan kepatuhan. Pada tahun 2030, lanskap kepatuhan akan dibangun di atas tiga pilar utama: Identity Verification (KYC), AML/PEP Screening, dan Wallet & Transaction Monitoring. Ketiga aspek ini membentuk fondasi terpadu, di mana kelemahan satu elemen akan mengganggu keseluruhan sistem.
Financial Action Task Force (FATF) Recommendation 16, atau Travel Rule, menjadi pondasi utama kepatuhan global. Aturan ini mewajibkan informasi pengirim dan penerima menyertai transfer dana antar entitas yang diwajibkan, menghadirkan transparansi baru dalam transaksi kripto. Sejak 2023–2025, regulator meningkatkan penegakan, khususnya pada screening sanksi dan verifikasi risiko counterparty.
Sistem monitoring transaksi harus bertransformasi dari alert berbasis aturan menuju analisis perilaku dan integrasi blockchain analytics. Bursa kini wajib mengelola profil risiko terpadu di seluruh aktivitas fiat dan kripto, memungkinkan deteksi aktivitas mencurigakan secara real-time. Implementasi harus mencakup kendali otomatis yang mampu menghentikan transfer jika Travel Rule tidak terpenuhi atau jika terdeteksi indikasi sanksi.
UAE dan yurisdiksi seperti Abu Dhabi Global Market telah membuktikan efektivitas kerangka regulasi aset virtual yang komprehensif. Model ini menggarisbawahi bahwa kepatuhan tahun 2030 membutuhkan koordinasi dalam verifikasi identitas, monitoring berkelanjutan, dan pelaporan regulasi—mewujudkan infrastruktur pasar yang berkelanjutan, bukan sekadar kepatuhan sementara.
Kerangka regulasi aset kripto kini mengalami perubahan besar, dengan transparansi audit wajib sebagai syarat utama bagi cryptocurrency utama. Standar akuntansi terbaru FASB, yang berlaku untuk tahun fiskal setelah 15 Desember 2024, menetapkan pedoman komprehensif yang mewajibkan perusahaan melaporkan kepemilikan kripto dengan tingkat kejelasan dan presisi yang tinggi.
Sesuai regulasi baru, perusahaan wajib mengungkap rekonsiliasi tahunan atas total kepemilikan aset kripto, merinci penambahan, pelepasan, serta keuntungan atau kerugian remeasurement bersih per aset. Pendekatan ini menciptakan struktur pelaporan terpadu yang berlaku bagi perusahaan swasta maupun publik yang memegang cryptocurrency utama seperti Polkadot (DOT), yang saat ini berada di peringkat 38 dengan kapitalisasi pasar sekitar $3,35 miliar dan suplai beredar sebanyak 1,64 miliar token.
Mandat transparansi ini mengatasi kesenjangan kepatuhan yang sebelumnya ada di sektor kripto. Organisasi kini harus mendokumentasikan aktivitas penambahan aset, menghitung akumulasi keuntungan dan kerugian dari pelepasan, serta merekonsiliasi saldo awal dan akhir secara menyeluruh. Persyaratan ini berlaku untuk semua entitas yang memegang posisi kripto signifikan, tidak hanya institusi keuangan tradisional.
Evolusi regulasi ini menegaskan bahwa praktik audit terstandar memperkuat integritas pasar dan perlindungan investor di seluruh ekosistem aset digital.
Department of Transportation memulai reformasi regulasi komprehensif pada tahun 2025 yang bertujuan menstabilkan pasar keuangan hingga 2030. Transformasi struktural ini merepresentasikan perubahan mendasar dalam model pengawasan pasar untuk semua kelas aset, baik tradisional maupun baru. Berdasarkan panduan resmi, reformasi ini menargetkan penurunan volatilitas pasar sebesar 40% melalui penyederhanaan kerangka regulasi dan pengurangan biaya kepatuhan bagi seluruh peserta pasar.
Pendekatan regulasi menitikberatkan tiga mekanisme utama. Pertama, persyaratan dokumen yang efisien menghapus kewajiban pelaporan berulang yang menyebabkan ketidakpastian pasar. Kedua, panduan terbaru menyesuaikan dengan kondisi pasar terkini, menggantikan kerangka lama yang tidak relevan dengan dinamika perdagangan saat ini. Ketiga, koordinasi lintas lembaga menetapkan standar konsisten di seluruh regulator, menghindari kebijakan bertentangan yang pernah meningkatkan fluktuasi harga.
Analisis industri memperlihatkan regulasi baru secara langsung mengatasi faktor-faktor volatilitas yang teridentifikasi pada tahun 2025. VIX sempat mengalami fluktuasi ekstrem pada awal 2025 akibat kebijakan tarif dan ketegangan geopolitik yang memicu ketidakpastian pasar. Kejelasan regulasi mengurangi ketidakpastian ini dengan menetapkan ekspektasi kepatuhan yang lebih dapat diantisipasi.
Prediksi penurunan volatilitas sebesar 40% merupakan pencapaian signifikan dalam stabilitas pasar. Jika diterapkan secara konsisten di berbagai platform perdagangan dan kategori aset, reformasi ini menghasilkan pergerakan harga yang lebih stabil. Investor institusi, trader ritel, dan pelaku pasar kripto semuanya diuntungkan dari pengurangan friksi regulasi dan standar transparansi yang lebih tinggi untuk pengambilan keputusan yang optimal.
DOT memiliki potensi, namun performanya belum stabil. Untuk hasil dan stabilitas yang lebih optimal, pertimbangkan alternatif koin lainnya.
Ya, DOT memiliki masa depan menjanjikan. Teknologi mutakhir, jaringan yang terus berkembang, serta skalabilitas unggul membuatnya berpotensi melampaui Ethereum dalam jangka panjang.
Ya, DOT berhasil mencapai $100 pada tahun 2025 berkat pertumbuhan ekosistem, fitur interoperabilitas, dan adopsi yang meningkat di ranah Web3.
DOT merupakan token asli dari jaringan Polkadot. Token ini berperan mengamankan dan mengatur jaringan, serta memungkinkan interoperabilitas antar blockchain.
Bagikan
Konten